Imigrasi: Gubernur Papua Dideportasi dari Papua Nugini

Konten Media Partner
2 April 2021 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Papua, Lukas Enember (memakai topi biru merah) didampingi Kepala Biro Pengelolaan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua, Suzana Wanggai (kemeja merah kuning). /BUMIPAPUA.COM
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Papua, Lukas Enember (memakai topi biru merah) didampingi Kepala Biro Pengelolaan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua, Suzana Wanggai (kemeja merah kuning). /BUMIPAPUA.COM
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Gubernur Papua, Lukas Enembe dideportasi dari negara Papua Nugini.
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Papua, Novianto Sulastono menyebutkan Gubernur Papua 2 hari berada di Papua Nugini.
"Pemerintah Papua Nugini mendeportasi Pak Lukas karena masuk ke Papua Nugini tanpa dokumen imigrasi. Ini suatu bentuk tindakan imigrasi dari Papua Nugini," katanya, ditemui di Pos Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Jumat (2/4).
Menurutnya Gubernur Papua diduga telah melanggar aturan imigrasi sebagaimana tercantum dalam UU Nomor 6 tahun 2011.
"Tentunya Konsulat RI di Papua Nugini memfasilitasi dengan membuat dokumen surat perjalanan laksana paspor (SPLP). Persoalan ini akan kami dalami dan berdasarkan pengakuan beliau ke Papua Nugini untuk memeriksa kesehatannya," katanya.

Dua Hari di Papua Nugini

Sekitar pukul 11.28 WIT, Jumat (2/4), Konsulat Jenderal RI di Vanimo, Papua Nugini, Allen Simarmata terlihat mengantar Gubernur Papua, Lukas Enembe masuk ke wilayah Indonesia melewati Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw-Wutung, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
ADVERTISEMENT
"Pak Gubernur sudah di Papua Nugini sejak 31 Maret lalu," kata Allen sambil membantu Gubernur Papua Lukas Enembe menaiki kendaraan jenis minibus, Toyota Fortuner warna hitam.
Kepada wartawan di PLBN Skouw, Kota Jayapura, Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku telah melanggar aturan imigrasi soal menyeberang ke Vanimo di Papua Nugini.
“Iya, saya salah. Saya dengan masyarakat ke sebelah (Papua Nugini) naik ojek dari Pasar Skouw. Saya tahu itu salah. Saya lakukan demi kesehatan, orang lain tidak urus saya sehat," jelas Lukas.
Walau begitu. Lukas menyebutkan sejak hari pertama tiba di Vanimo, ia telah menghubungi Konsulat RI setempat.
Sehari sebelumnya, beredar informasi Gubernur Papua Lukas Enembe berada di Vanimo dengan sejumlah orang dekatnya.
ADVERTISEMENT