news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Infrastruktur Listrik 150kV Resmi Beroperasi di Kota Jayapura

Konten Media Partner
24 Agustus 2018 21:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Infrastruktur Listrik 150kV Resmi Beroperasi di Kota Jayapura
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN, Rini Soemarno saat meninjau Gardu Induk di Skyland, Kota Jayapura. (BumiPapua.com/Pratiwi)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Tiga infrastruktur kelistrikan di Jayapura berdaya 150 kV resmi beroperasi. Ketiganya masing-masing Gardu Induk (GI) 150 kV di Skyland, Kota Jayapura, GI 150 kV Holtekamp dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Holtekamp-Jayapura milik PT PLN (Persero).
Tiga infrastruktur kelistrikan ini diresmikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno pada Jumat (24/8) di Gardu Induk PLN Skyland.
Peresmian proyek elektrifikasi diyakini dapat memperkuat sistem kelistrikan di Papua dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Saat ini, rasio elektrifikasi Papua dan Papua Barat tercatat di level 53,62 persen dan merupakan provinsi dengan rasio elektrifikasi terendah di Indonesia.
“Pemerintah sangat mendukung upaya yang telah dilakukan PLN. Saya pun terus mendorong agar PLN meningkatkan perbaikan infrastruktur kelistrikan, terlebih di Papua,” ujar Rini.
ADVERTISEMENT
Tak hanya untuk melistriki perumahan warga, Menteri Rini berharap semakin handalnya listrik di Jayapura, bisa menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru dan memudahkan investor yang ingin berinvestasi di Papua.
Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua PLN, Ahmad Rofiq menyebutkan pengoperasian tiga infrastruktur kelistrikan di Jayapura dapat mengoptimalkan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTMG) Jayapura yang sebelumnya hanya bisa memproduksi listrik sebesar 30 megawatt (MW), karena jaringan transmisi dan distribusi yang menyalurkan listrik ke warga masih belum siap.
“Dengan peningkatan kapasitas infrastruktur penyaluran ini, listrik dari PLTMG Jayapura dapat disalurkan secara penuh yakni 50 MW,” ujarnya.
Sementara dengan beroperasinya PLTMG, PLN memperkirakan bisa menghemat biaya produksi listrik hingga Rp 8,7 miliar per bulan. Potensi penghematan dihitung berdasarkan penurunan pemakaian bahan bakar solar pada mesin diesel dan penghentian mesin sewa dari sistem kelistrikan Jayapura.
ADVERTISEMENT
(Pratiwi)