Istaka Karya Tak Pernah Minta Bantuan Pengamanan Aparat Keamanan

Konten Media Partner
5 Desember 2018 16:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istaka Karya Tak Pernah Minta Bantuan Pengamanan Aparat Keamanan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Panglima Cenderawasih bertemu dengan Jimmy Aritonang, pekerja Istaka Karya yang selamat dari serangan KKB Nduga. (Dok : Pendam Cenderawasih)
ADVERTISEMENT
Wamena, BUMIPAPUA.COM - Dandim Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto, menyebutkan bahwa PT Istaka Karya tak pernah meminta pengawalan pasukan dari aparat keamanan selama pengerjaan proyek di Kabupaten Nduga.
Candra mengatakan, sejak aktivitas pengerjaan proyek tahun 2016 dan terdapat dua konsultan yang dibunuh di Mugi, pihaknya pernah memanggil kepala balai jalan dan perusahaan karena tak pernah ada laporan pengerjaan jalan tersebut.
“Seharusnya, ini ada pengawalan dari Pam Rawan, khususnya pengerjaan jalan di Nduga bagian utara. Sampai saat ini, kan tidak ada koordinasi. Harapan kami ke depan, jangan lagi ada rakyat atau pekerja jadi korban seperti ini,” jelas Candra, Rabu (5/12).
Informasi yang diterima BumiPapua.com menyebutkan ada dugaan KKB marah karena ada indikasi aparat yang menyamar menjadi karyawan di Istaka Karya. Hal ini pun dibantah oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional 18 Jayapura, Oesman Marbun. “Pekerjaan ini murni karyawan dari perusahan, tidak ada keterlibatan aparat,” kata Oesman di Wamena, Rabu (5/12).
ADVERTISEMENT
Kata Oesman, Kejadian ini membuat pengerjaan jembatan di Nduga dihentikan sementara. Tadinya, dari 14 jembatan yang saat ini ditangani, ada 11 jembatan yang ditargetkan selesai hingga akhir tahun 2018.
“Program ini kan sifatnya multiers dan akan berakhir 31 Desember 2019. Tapi dengan adanya gangguan ini, akan dipindahkan perencanaan pembangunan tiga jembatan pada tahun depan,” jelas Oesman.
Untuk itu, Oesman tetap meminta pengawalan dan pendampingan aparat keamanan di setiap ruas jalan di Nduga. “Kita lihat saat ini, di mana kondisi geografi sangat sulit dan cuacanya berubah secara tidak menentu karena posisi Kabupaten Nduga di atas ketinggian,” Oesman menambahkan. (Stefanus)