Jalur Trans Papua Diduga Jadi Lokasi Perpindahan Virus HIV/AIDS

Konten Media Partner
29 Agustus 2018 7:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalur Trans Papua Diduga Jadi Lokasi Perpindahan Virus HIV/AIDS
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
HIV AIDS (Ilustrasi) (Foto: Shutter Stock)
ADVERTISEMENT
Wamena, BUMIPAPUA.COM – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Jayawijaya mengklaim masyarakat mulai sadar untuk memeriksakan HIV/AIDS pada dirinya. Termasuk kepada warga yang telah terinfeksi HIV/AIDS, saat ini rutin telah melakukan pengobatan ke puskesmas setempat.
Walaupun angka HIV/AIDS di Kabupaten Jayawijaya masih diatas 5000-an kasus, namun jumlah ini menurun. Terbukti dalam pendataan tiga bulan yang dilakukan secara berkala setiap tahunnya, hanya ditemukan 50-an kasus baru.
Sekretaris KPA Kabupaten Jayawijaya, Gabriel Yuristianti menyebutkan penurunan kasus HIV/AIDS dikatakan menurun, sebab sebelumnya, sejak 2010 setiap dilakukan pendataan per tiga bulan sekali, jumlah kasus yang ditemukan mencapai 300-400 penderita baru.
“Sebanyak 15 puskesmas rutin memberikan laporannya, serta melakukan testing dan pelayanan pengobatan ARV. Ini membuktikan bahwa masyarakat Jayawijaya mulai sadar dengan membuka diri untuk melakukan pemeriksaan rutin di puskesmas,” kata Gabriel, Selasa (28/8).
ADVERTISEMENT
Pos Kesehatan Antar Kabupaten
Jalur Trans Papua Diduga Jadi Lokasi Perpindahan Virus HIV/AIDS (1)
zoom-in-whitePerbesar
Jalur Trans Papua yang menghubungkan sejumlah kabupaten di pegunungan tengah Papua. (Dok: kabarpapua.co)
Sementara itu, Ketua Yayasan Usaha Kesejahteraan Masyarakat Desa Indonesia (Yukemdi), Pendeta Yoram Yogobi menyarankan kepada Pemkab Jayawijaya untuk membuat pos- pos kesehatan di setiap batas kabupaten di daerah Pegunungan Tengah Papua, guna menekan jumlah penularan HIV /AIDS di Jayawijaya .
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak pada pencegahan HIV/ AIDS ini menyebutkan dengan dibukanya jalan trans Papua yang menghubungkan Wamena - Jayapura, menjadi salah satu pintu masuk perpindahan pekerja seks komersial (PSK) Lokalisasi Tanjung Elmo ke Jayawijaya dan kabupaten pegunungan tengah lainnya.
“Jalur darat dari Jayapura-Wamena lebih murah, dibandingkan harus naik pesawat. Ini yang menjadi sebab banyaknya PSK yang masuk ke pegunungan tengah lewat jalur darat trans Papua,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, penting adanya pos pemeriksaan kesehatan antar kabupaten yang harus dioperasionalkan, untuk memantau orang baru yang datang ke Wamena. Sebab selama ini pengawasan masuk dan keluarnya orang di Wamena sangat lemah, sehingga beberapa orang yang datang ke Wamena diduga membawa virus HIV/AIDS.
(Stefanus)