Narapidana Lapas Narkoba Doyo Jayapura Akan Dipindahkan ke Luar Papua

Penghuni Lapas Narkotika Doyo. (BumiPapua.com/Katharina)

Sentani, BUMIPAPUA.COM – Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Narkotika Doyo di Kabupaten Jayapura tak layak lagi ditempati warga binaannya. Selain penjara narkotika itu kelebihan muatan, sejumlah bangunannya juga sudah mulai rapuh dan dindingnya mudah roboh.

Seharusnya, Lapas Narkotika Doyo hanya dapat dihuni oleh 308 orang warga binaan. Tapi saat ini sudah mencapai 417 orang warga binaan ditambah 50 orang tahanan titipan.

Kakanwil Hukum dan HAM Papua, Iwan Santoso, menuturkan kondisi teralis di Lapas Doyo hanya terkesan ditempel dan saat didorong, pasti akan jebol.

“Saat kejadian napi lari, teralis itu yang dipakai untuk naik ke tembok. Temboknya juga rendah. Sejak awal, saya sudah laporkan hal ini kepada pusat dan mengusulkan pembangunan blok baru,” jelas Iwan, ditemui di Lapas Doyo, Senin (23/7).

Belum lagi, pegawai dan sipir di penjara itu minim. Saat ini hanya ada 10 sipir, di antaranya empat orang pegawai tetap dan enam orang calon Pegawai Negeri Sipil. Saat ini, Lapas Doyo membutuhkan anjing pelacak dalam melakukan pencarian 25 orang narapidana yang masih berkeliaran di luar.

“Informasi yang kami dapat, narapidana yang kabur masih berada di sekitar gunung di belakang lapas. Tapi, kita juga kesulitan menangkapnya, karena medan yang sulit,” ujarnya.

Pemindahan Narapidana

Karena Lapas Narkotika Doyo kelebihan kapasitas, Kanwil Hukum dan HAM berencana akan memindahkan sebagian warga binaan ke Lapas Abepura, hingga dipindahkan ke luar Papua, terlebih kepada narapidana yang masa hukumannya besar.

“Narapidana yang lari kemarin, rata-rata masa hukumannya kecil-kecil, ada yang enam bulan. Orang baru semua rata-rata. Ini karena psikologi massa ya, ada kejadian melarikan diri, jadi ada dugaan banyak yang ikut-ikutan,” jelasnya.

Dalam pelarian 31 narapidana yang kabur dari Lapas Doyo, sebanyak 14 orang diantaranya adalah warga Negara Papua Nugini. Sebanyak 3 orang warga Papua Nugini sudah kembali ditangkap dan tersisa 11 orang dari Papua Nugini yang masih berkeliaran.

“Kami terus berkoordinasi dan polisi telah menjaga bandara, pelabuhan dan perbatasan, untuk mencegah keluarnya narapidana dari Sentani dan Jayapura,” Iwan menambahkan.

(Katharina)