Kapal Barang Tak Beroperasi, Kebutuhan Pokok di Serui Mahal

Konten Media Partner
25 Juni 2019 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang telur di Pasar Aroro Iroro Serui. (BumiPapua.com/Agies Pranoto)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang telur di Pasar Aroro Iroro Serui. (BumiPapua.com/Agies Pranoto)
ADVERTISEMENT
Serui, BUMIPAPUA.COM – Kapal barang yang biasa membawa sejumlah kebutuhan pokok (bapok) bagi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua tak beroperasi. Hal ini menyebabkan kebutuhan pokok di pasaran menjadi mahal, harganya meningkat hingga 20-50%.
ADVERTISEMENT
Misalnya stok telur di Pasar Aroro Iroro Serui, telur yang biasa dijual dengan harga Rp 60 ribu per rak, saat ini harganya naik menjadi Rp 90 ribu per rak.
Kenaikan harga kebutuhan pokok yang terjadi sebelum Lebaran tak kunjung turun, ditambah dengan kapal pengangkut barang belum kembali beroperasi.
“Harga telur ayam sebelum Lebaran sudah naik menjadi Rp 70 ribu per rak. Masyarakat banyak yang berpikir dua kali untuk membeli telur. Puncaknya minggu ini, harga telur sampai Rp 90 ribu per rak,” kata Ali, salah satu pedagang telur di pasar tradisional itu yang ditemui BumiPapua.com, Selasa (25/6).
Ali menyebutkan kapal yang masuk ke perairan Serui baru sebatas kapal penumpang yang kebanyakan membawa pulang pemudik.
ADVERTISEMENT
“Telur yang ada di pasaran saat ini, diambil langsung oleh pedagang dari Kabupaten Biak. Harga untuk ongkos ke Biak mahal dan berpengaruh pada harga telur,” jelas Ali.
Kenaikan harga telur juga berpengaruh kepada penjual kue di pasaran. Ani, salah satu penjual kue mengaku harus menjual kue buatannya lebih kecil dari biasanya.
“Kami juga kan cari untung dengan berjualan ini. Walaupun banyak pelanggan yang mengeluh, tapi kami juga tak bisa berbuat apapun, karena harga telur naik,” ujar Ani. (Agies Pranoto)