Kapolda Papua soal Penangkapan di Gereja: Mereka Pakai Lambang KNPB

Konten Media Partner
1 Desember 2019 14:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw saat kunjungan ke Asmat, beberapa waktu lalu. (Dok: Polda Papua)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw saat kunjungan ke Asmat, beberapa waktu lalu. (Dok: Polda Papua)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengklaim situasi keamanan di Bumi Cenderawasih pada HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang biasa diperingati pada 1 Desember masih tergolong kondusif, walaupun ada sejumlah kejadian di beberapa wilayah.
ADVERTISEMENT
Sebut saja ditangkapnya 4 orang pembawa 3 bendera Bintang Kejora di sebuah gereja di Abepura, Kota Jayapura.
Kapolda Papua menyebutkan ke-4 orang ini masih dimintai keterangan di Polresta Jayapura Kota.
“4 orang ini menggunakan ornamen Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan pada bagian mukanya dihias. Agar terlihat cantik, mereka memakai lambang-lambang KNPB dan ini tidak boleh. Dengan santun anggota kami meminta keluar dari gereja dan dibawa ke Polsek Abepura. Saat ini sedang dalam pendalaman oleh kapolres. Prinsipnya semua sama, 1x 24 jam, kami akan meminta keterangannya,” jelasnya, Minggu (1/12).
Lanjut Kapolda Papua, secara umum dari laporan yang diterimanya, kondisi di Papua dalam kondisi aman terkendali. Ia pun berterima kasih kepada instansi terkait dan semua pihak, pada 1 Desember dapat berjalan aman dengan kondusif.
ADVERTISEMENT
Terlebih dengan kehadiran Presiden Jokowi pada November 2019 ke Papua, kemudian ada juga kedatangan Menkopolhukam, Mendagri, Panglima TNI, Kapolri dan beberapa pejabat lainnya.
"Seluruh pejabat hadir di Papua, ini sangat mewarnai tanah Papua dan kami berterima kasih banyak atas bantuan dan dukungan moral, termasuk kekuatan pasukan," ujarnya.
Kapolda Papua menyebutkan penembakan di mile 60 areal PT Freeport Indonesia RPU 47, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika pada Sabtu (30/11) diklaim hanya sebagai lemparan batu krikil.
"Tidak ada yang terkena dampak itu. Aksi di Timika kemarin itu diperkirakan ada lemparan batu kerikil dengan kecepatan mobil dan mungkin dilempar pada kendaraan yang sedang melintas. Karena pada saat itu, kami cek langsung tidak ada apa-apa," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Aksi lainnya juga terjadi di Dogiyai, menurut Kapolda Papua ada sekelompok warga yang diduga dipimpin oleh KNPB mengajukan permohonan izin untuk melakukan ibadah di Lapangan Dogiyai.
"Karena infonya mendadak, sehingga oleh kapolres tidak bisa dikeluarkan izinnya, tetapi kami tetap melakukan pengamanan. Benar saja kelompok ini melakukan ibadah dan kemudian membubarkan diri. Walaupun ada sedikit orasi, tapi itu dalam konteks ibadah," katanya.
Kemudian kejadian lainnya adalah ada penangkapan kepada 34 orang yang menggunakan atribut KNPB.
“Polisi mencegat aksi 34 orang ini yang juga kedapatan membawa senjata tajam. Aksi ini sedang didalami dan diproses untuk mengambil keterangan,” ujarnya.