Keluarga Korban Penembakan KKB Nduga Datangi Kodim Jayawijaya

Konten Media Partner
4 Desember 2018 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga Korban Penembakan KKB Nduga Datangi Kodim Jayawijaya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Keluarga Korban ramai-ramai datangi Kodim Jayawijaya. (BumiPapua.com/Stefanus)
Wamena, BUMIPAPUA.COM - Puluhan keluarga korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga mendatangi Kodim Jayawijaya. Kebanyakan keluarga korban berasal dari Toraja, Makassar, dan Timor yang berada di Wamena.
ADVERTISEMENT
Mereka datang untuk memberikan informasi terkait identitas anggota keluarga yang menjadi korban penembakan KKB Nduga. Beberapa dari mereka memberikan foto korban kepada Danrem 172/PWY, Kolonel Inf Binsar Sianipar. Namun, Danrem meminta para keluarga korban untuk kembali pulang ke rumah masing-masing, karena evakuasi akan dilakukan esok hari.
"Kami yakinkan kepada keluarga korban bahwa aparat gabungan berupaya semaksimal mungkin untuk tembus ke lokasi kejadian. Evakuasi akan dilanjutkan esok hari dan saat ini aparat keamanan sudah menguasai Mbua," kata Binsar, Selasa (4/12).
Menurut pantauan di Kodim Jayawijaya, ada tenda untuk keluarga korban yang sudah dipasang, dilengkapi dengan kursi-kursi yang memenuhi halaman tersebut. Lalu di dalam Aula Kodim juga sudah terlihat 18 peti jenazah yang diletakkan dengan rapi.
ADVERTISEMENT
Kodim Jayawijaya dipilih menjadi tempat persemayaman sementara para korban penembakan, sebelum nantinya diserahkan kepada keluarga. Sedangkan di Polres Jayawijaya menjadi tempat untuk dilakukan identifikasi data DVI para korban.
Teguh, salah satu keluarga korban bernama Caling asal Toraja, menyebutkan Caling bekerja sebagai sopir pada perusahaan tersebut dan terakhir ke lokasi pengerjaan proyek itu pada tanggal 29 November 2018, untuk mengantar material.
"Sampai saat ini belum pulang dan kami mendengar ada kejadian seperti ini. Kami juga belum pastikan apakah keluarga kami selamat dari kejadian ini atau tidak. Kami berharap semua yang terbaik untuk para pekerja," ujar Teguh.
Ia menyebutkan Caling bekerja di lokasi proyek pengerjaan jembatan sejak awal. Sementara pihak keluarga korban juga sudah menghubungi perusahaan, namun sampai saat informasi masih simpang siur apakah betul atau tidak ada 31 orang tewas tertembak oleh kelompok bersenjata. (Stefanus)
ADVERTISEMENT