Keuskupan Timika Ungkap Penembakan Seorang Katekis di Intan Jaya Papua

Konten Media Partner
27 Oktober 2020 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penembakan. (Dok Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. (Dok Kumparan)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Tuduhan KKB Papua terhadap korban tembak Rufinus Tigau di Intan Jaya, dibantah oleh Keuskupan Timika, Provinsi Papua.
ADVERTISEMENT
Administrator Diosesan Keuskupan Timika, Pastor Marthen Kuayo membantah tudingan aparat keamanan yang beranggapan korban tembak atas nama Rufinus Tigau bukan seorang katekis di gereja katolik.
"Rufinus Tigau adalah benar seorang Katekis yang bekerja di Gereja Katolik stasi Jalae, Kabupaten Intan Jaya," jelas Pastor Marthen Kuayo.
Rufinus Tigau ditembak oleh aparat keamanan di Intan Jaya hingga tewas. Dalam penembakan ini juga melukai seorang anak bernama Herman Kobagau pada hari Senin (26/10).
Pastor Marthen juga menyebutkan Rufinus telah bekerja sebagai Katekis di Paroki Santo Michaelel Bilogai sejak tahun 2015. Rufinus dilantik sebagai Katekis oleh Pastor Paroki Santo Michaelel Bilogai, Pastor Yustinus Rahangier Pr menggantikan Katekis yang meninggal, Bapak Frans Wandagau.
ADVERTISEMENT
"Rufinus membantu Pastor di Paroki Jalae karena Pastor yang bertugas di Jalae bukan orang lokal sehingga tidak paham bahasa lokal dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kontek budaya lokal," jelasnya, Selasa (27/10), dalam rilis yang diterima BumiPapua.
Sebelum penembakan Rufinus, seorang Katekis di Gereja Stasi Emondi, Agustinus Duwitau (yang dilantik setelah pelantikan Rufinus) juga ditembak oleh aparat keamanan pada tanggal 7 Oktober 2020. Agustinus ditembaki dalam perjalanan ke Emondi. Saat ini Agustinus masih menjalani perawatan karena luka tembak yang dialaminya
Paroki atau gereja selalu butuh orang yang sekolah atau bisa baca tulis untuk menjadi pewarta seperti Rafinus. Dalam ibadah setiap minggu pewarta juga berdiri di depan mimbar bersama dengan pastor.
ADVERTISEMENT
"Karena pastor baca Alkitab dan khotbah dalam bahasa Indonesia, pewarta langsung menterjemahkan lisan dalam bahasa lokal, agar umat yang tidak mengerti bahasa Indonesia bisa paham dan ikut ibadah," jelasnya.
Dalam acara natal bersama Katekis Rufinus menjadi penterjemah khotbah dalam bahasa daerah.
"Tuduhan bahwa Rafinus terlibat dalam gerakan separatis atau kelompok bersenjata yang dituduhkan kepadanya adalah tidak benar. Keuskupan Timika sedang menyusun laporan dan kronologis insiden penembakan yang menewaskan Rafinus," jelasnya.