Keyakinan Wali Kota Jayapura Pasien COVID-19 Sembuh Lebih Cepat di KM Tidar

Konten Media Partner
22 Agustus 2021 12:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano saat berbincang dengan para nakes di atas KM Tidar yang menjadi lokasi isoster terapung di Kota Jayapura. (BumiPapua.com/Qadri Pratiwi)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano saat berbincang dengan para nakes di atas KM Tidar yang menjadi lokasi isoster terapung di Kota Jayapura. (BumiPapua.com/Qadri Pratiwi)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- KM Tidar akhirnya ditempati oleh pasien COVID-19 di Kota Jayapura. Penempatan perdana KM Tidar sebagai lokasi isolasi terpusat (isoter) dilakukan pada Sabtu (21/8) dengan jumlah pasien COVID-19 sebanyak 150 orang.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano menjelaskan konsep isoter KM Tidar ada 3 yakni recovery, training motivasi, serta olahraga dan rekreasi.
" Saya yakin dan percaya pasien yang terpapar COVID-19 di Kota Jayapura akan sembuh dalam 5-10 hari. Secara medis, pasien COVID-19 sembuh 14 hari. Tapi dengan suasana berbeda di kapal ini, kesembuhan akan lebih cepat," Benhur yakin.
Salah satu sudut KM Tidar. (BumiPapua.com/Qadri Pratiwi)
Benhur menyebutkan isoter terapung KM Tidar atas bantuan Menteri Kesehatan, PT Pelni, Presiden Joko Widodo dan sejumlah pihak terkait.
"Pemkot Jayapura tak mengeluarkan biaya sewa. Berbeda jika isolter dilakukan di Sahid Hotel Jayapura, kami mengeluarkan biaya sewa hotel," jelas Benhur.

Nikmati Sunset dan Sunrise

KM Tidar saat bersandar di Pelabuhan Jayapura. (BumiPapua.com/Qadri Pratiwi)
Benhur yakin kesembuhan pasien COVID-19 lebih cepat sembuh dikarenakan suasana berbeda yang disuguhkan di lokasi isoter terapung.
ADVERTISEMENT
"Salah satunya, pasien bisa menikmati terbitnya matahari, terbenam matahari dan melihat keindahan Kota Jayapura. Sehingga membuat imun tubuh pasien naik dan lebih fresh," kata Benhur.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan isoter dilakukan agar menghindari penularan, serta akan ada pemulihan yang lebih cepat karena ditangani langsung oleh tenaga kesehatan (nakes).
KM Tidar jadi lokasi isolasi terpusat (isoter) untuk pasien COVID-19 di Kota Jayapura. (Dok Humas Pemkot Jayapura)
"Kami sudah menghias kapal ini dengan cantik dan menciptakan kenyamanan bagi para pasien agar lebih nyaman," ujarnya.
Nyoman menjelaskan kegiatan pasien di atas kapal tak jauh beda dengan sebelumnya. Sepertinya olahraga bersama, berjemur bersama, pemeriksaan dokter, PCR, siraman rohani.
"Ada yang berbeda dengan isoter kali ini, pasien dapat tur mengelilingi pesisir Kota Jayapura dan juga mancing," katanya.
ADVERTISEMENT
Selama menjalani isoter, pasien diberikan makan 3x sehari dan snack 1 kali.
Kamar tidur Nakes di KM Tidar. (BumiPapua.com/Qadri Pratiwi)
"Keluarga pasien juga masih bisa mengantarkan makanan kesukaan pasien, jika ada pesanan tertentu dari pasien COVID-19. Ini semua dilakukan agar imun pasien cepat kembali normal dan kesembuhan meningkat," kata Nyoman.
Penempatan pasien COVID-19 di isoter terapung KM Tidar dibagi menjadi 3 zona yakni zona merah, kuning dan hijau. Pasien juga dipisahkan sesuai dengan jenis kelamin.
"Pasien yang berada di kapal hanya bisa berkeliaran di sekitar deck kapal. Kami memiliki penjaga di atas kapal, sehingga pasien bisa terawasi dengan baik," tuturnya.