Kisah Prajurit di Perbatasan Papua Dapat Sinyal Telepon di Ketinggian 75 Meter

Konten Media Partner
24 Agustus 2020 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serka Adhi Susilo, prajurit Yonif MR 413 Kostrad sedang menelpon keluarganya di Jawa Tengah. (BumiPapua.com/Katharina)
zoom-in-whitePerbesar
Serka Adhi Susilo, prajurit Yonif MR 413 Kostrad sedang menelpon keluarganya di Jawa Tengah. (BumiPapua.com/Katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Setiap hari, prajurit Yonif MR 413 Kostrad yang bertugas di Pos Skofro Lama, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, secara bergantian mengerek gawai android ke atas tower listrik yang memiliki tinggi sekitar 75 meter.
ADVERTISEMENT
Sebelum dikerek ke atas tower, gawai dimasukan dalam sebuah pengamanan agar tak jatuh saat dikerek. Gawai berfungsi sebagai tethering atau hotspot, agar gawai para prajurit yang bertugas di pos tersebut dapat terhubung dengan jaringan internet.
Alhamdulillah, kami masih bisa terhubung dengan jaringan komunikasi, untuk melaporkan tugas harian kepada satuan tugas, hingga mengabarkan keadaan kami kepada keluarga di rumah,” kata Serka Adhi Susilo yang bertugas sebagai komandan Pos Skofro Lama, kepada BumiPapua.com, pada Kamis (20/8).
Prajurit Yonif MR 413 Kostrad yang bertugas di perbatasan Papua mengandalkan tower listrik setinggi 75 meter untuk mendapatkan sinyal komunikasi. (BumiPapua.com/Katharina)
Dengan terhubung sinyal komunikasi, Serka Adhi Susilo tak pernah merasa jauh dari keluarganya di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Padahal ia sedang bertugas sebagai prajurit penjaga perbatasan Papua dan Papua Nugini pada sektor utara, tepatnya di Pos Skofro Lama, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
ADVERTISEMENT
Serka Adhi bersama dengan 24 prajurit dari Yonif MR 413 Kostrad telah bertugas di pos tersebut sekitar 1,5 bulan lamanya.
Pos Skofro Lama di Distrik Arso Timur Kabupaten Keerom berjarak 200 kilometer dari Arso Kota, ibu kota Kabupaten Keerom. Untuk menuju ke pos itu, biasa ditempuh dengan 3 jam perjalanan dari Arso Kota.
“Walau lokasinya terpencil dan karakteristik dataran yang berliku menjadikan wilayah tersebut sulit dimasuki sinyal. Namun dengan cara mengerek gawai pada ketinggian, terbukti, sinyal komunikasi dapat ditangkap," kata Serka Adhi.
Pos TNI Skofro Lama di Kabupaten Keerom yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini. (BumiPapua.com/Katharina)
Ia menyebutkan pada pos tersebut hanya ada 2 titik yang bisa menangkap sinyal, yakni di bawah tower radio dan pada salah satu tiang atau pohon yang juga masih berada di lingkungan pos itu.
ADVERTISEMENT
Dirinya menambahkan pada saat cuaca mendung, hujan atau berkabut, sinyal telepon sulit ditangkap. Jika menemui keadaan seperti ini, ia dan prajurit lainnya hanya bisa menunggu hingga cuaca membaik.
Sementara itu, General Manager Network Operation & Quality Management Telkomsel Wilayah Maluku dan Papua, Adi Wibowo mengatakan jaringan Telkomsel di Papua sudah terintegrasi, bahkan hampir semua jaringan Telkomsel menggunakan 2G, 3G, dan 4G.
“Hanya daerah Pegunungan Bintang saja yang memang ada beberapa daerahnya masih menggunakan jaringan 2G. Walau ada jaringan 4G, jaringan di Pegunungan Bintang menggunakan satelit,” jelas Adi.
Walau terletak di perbatasan Papua, prajurit Yonif MR 413 Kostrad masih mendapatkan sinyal sambungan telepon. (BumiPapua.com/Katharina)
Menurut Adi, untuk titik BTS Telkomsel di Papua, misalnya di Kota Jayapura terdapat di Skow, di sana jaringan Telkomsel komplit dan datanya juga bagus. Lalu di perbatasan, yang di Keerom juga lengkap ada 2G, 3G, dan 4G, tepatnya BTS di Arso.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk di daerah pengunungan Papua masih terkendala banyak hal, selain tempat, biaya yang harus dikeluarkan juga cukup besar, sehingga pihaknya sangat menunggu tersambungnya Palapa Ring Timur.
Sedangkan arah ke bagian selatan lagi, kata Adi, ada Kabupaten Boven Digoel dengan BTS berada di Asiki. “Di daerah ini juga sudah full teknologi, ada 2G, 3G dan 4G. Kemudian paling selatan Kabupaten Merauke, ada Sota yang juga ada 2G, 3G dan 4G,” jelasnya.
Prajurit Yonif MR 413 Kostrad yang bertugas di perbatasan Papua mengandalkan tower listrik setinggi 75 meter untuk mendapatkan sinyal komunikasi. (BumiPapua.com/Katharina)
Di Papua sendiri, ada 5 daerah yang berbatasan langsung dengan perbatasan Negara Papua Nugini, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Pengunungan Bintang.
Jadi, 5 daerah kabupaten kota yang berbatasan dengan Negara Papua Nugini ini semua sudah terkoneksi jaringan Telkomsel. “Tak hanya yang berbatasan dengan Negara Papua Nugini, ada juga Kabupaten Biak Numfor yang berbatasan dengan Laut Pasifik, disana juga lengkap," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Adi, karena wilayah kerja Telkomsel meliputi Maluku dan Papua, maka untuk wilayah Maluku, tepatnya di Maluku Barat Daya jaringan Telkomsel berbatasan dengan Timor Leste. “Kami berharap Palapa Ring Timur ini cepat selesai, sehingga semua akses internet dan jaringan kami bisa terhubung,” tuturnya.