Klaster COVID-19 di PON XX Papua

Konten Media Partner
6 Oktober 2021 21:59 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021). Foto: M Agung Rajasa/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021). Foto: M Agung Rajasa/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Bagai petir di siang bolong, kabar atlet PON Papua positif COVID-19 mengejutkan banyak pihak.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak? Di saat masyarakat di Papua bergembira dengan pembukaan PON XX yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo 2 Oktober lalu, tiba-tiba pada Senin 5 Oktober dikabarkan 6 atlet PON XX Papua di Kota Jayapura terkonfirmasi positif COVID-19.
Di hari yang sama, dikejutkan lagi dengan 2 orang official catur PON di Merauke positif COVID-19 dari pemeriksaan PCR.
Juru bicara Satgas COVID-19 Papua, dokter Silwanus Sumule menjelaskan pada 5 Oktober diketahui secara keseluruhan 29 atlet, official dan panitia penyelenggara (panpel) PON Papua positif COVID-19.
Ke-29 orang ini ditemukan di Kabupaten Mimika 13 orang, Merauke 3 orang, Kabupaten Jayapura 7 orang dan Kota Jayapura 6 orang.
Sumule menjelaskan rata-rata pasien terpapar COVID-19 tanpa gejala hingga gejala ringan yakni batuk dan demam.
Penonton di venue PON Papua. Penonton diberikan gelang khusus setelah mendaftarkan diri secara online sesuai dengan NIK. (BumiPapua.com/Katharina)
“Ke-29 pasien dari PON ini sudah menjalani vaksin dua kali. Artinya korelasinya erat. Walaupun mereka positif COVID-19, namun tak ditemukan dengan gejala berat,” katanya.
ADVERTISEMENT
Data Satags COVID-19 Papua per 6 Oktober 2021 disebutkan terdapat 8 tambahan positif COVID-19 di klaster PON Papua. Tambahan itu berdapat di Kota jayapura 6 kasus, lalu di Kabupaten Jayapura dan Merauke masing-masing 1 kasus.
Walau begitu angka kesembuhan atlet hari ini terdapat 4 kasus yakni Kota Jayapura 3 kasus dan Kabupaten Jayapura 1 kasus.
Sumule menyebutkan Satgas COVID-19 Papua dan PB PON menyediakan 2 kapal isolasi terpadu (isoter) di Kota Jayapura yakni KM Tidar dan di Kabupaten Merauke KM Sirimau. Sementara ada sejumlah rumah sakit rujukan bagi pasien COVID-19.
Satgas COVID-19 Papua menyebutkan atlet, official hingga panpel yang positif COVID-19 berasal dari DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Banten, Jambi, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT

Minim Protokol Kesehatan

Vanue cabor sepatu roda di Buper Waena, Kota Jayapura. (BumiPapua.com/Katharina)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dokter Ni Nyoman Sri Antari menjelaskan banyak kontingen lalai akan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Ia mencontohkan, pemerintah Kota Jayapura menerapkan kebijakan bagi atlet cabang olahraga (cabor) apapun untuk dilakukan swab sebelum dan sesudah bertanding. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Terlebih bagi atlet dengan olahraga yang bersentuhan satu sama lain.
Nyatanya, kebijakan ini tak dilakukan oleh sebagian besar kontingen PON.
“Banyak alasan dari kontingen, misalnya saja banyak yang menyebutkan pemeriksaan COVID-19 akan menimbulkan stamina atlet menurun, imun menurun hingga faktor psikologi lainnya. Tapi, jika sudah ditemukan kasus COVID-19 pada atlet seperti saat ini, lalu bagaimana?” tanya Antari.
Ia juga mencontohkan untuk penonton yang hadir pada setiap venue, minim akan prokes yang ditetapkan. Misalnya ada yang tak menggunakan masker dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Walaupun masker dipakai, tapi penonton banyak yang menaruh masker di bawah dagu, atau masker dipakai di bawah hidung. Hal-hal seperti ini panpel harus ingatkan penonton,” jelasnya.
Antari yakin jika penonton, official, panpel hingga atlet patuh pada prokes yang ditetapkan, maka PON Papua akan minim penyebaran COVID-19.
Satgas COVID-19 Papua mengakui ada lalai dalam prokes di sejumlah venue PON Papua. Misalnya saja pada venue futsal atau sepakbola.
“Jika dalam babak final, pasti penonton padat, euforia berlebihan. Apalagi jika tim Papua bertanding, hal ini sangat sulit dibendung,” jelas Sumule.
Venue Akuatik yang berada di samping bagian kanan Stadion Lukas Enembe. (BumiPapua.com/Katharina)
Ia juga mengakui saat pembukaan PON Papua, euforia dari masyarakat Papua sangat berlebihan dan hal ini menjadi kendala dalam penerapan prokes.
“Saat pembukaan PON, masyarakat sangat padat di Stadion Lukas Enembe, banyak orang datang. Melihat kondisi ini, kami berkoordinasi PB PON dan BNPB untuk kembali mengingatkan warga prokes, agar tak terjadi cluster baru usai PON Papua,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Apalagi Presiden Jokowi terus mengingatkan prokes pada PON Papua, salah satunya hanya mengizinkan 25 persen penonton pada setiap pertandingan, sesuai dengan kapasitas gedung yang tersedia.
Walau begitu, tak semua penonton lalai akan prokes. Di venue akuatik misalnya penonton yang akan masuk ke dalam venue, selain harus memiliki kartu vaksin yang sesuai dengan nomor induk kependudukan (NIK). Petugas di venue akuatik meminta hasil swab antigen jika penonton ini melihat pertandingan.
Rina salah satunya, warga Kota Jayapura yang ingin melihat sepupunya bertanding cabor polo air. Menurut Rina, selain menyertakan kartu vaksin, untuk mendapatkan karcis masuk, ia harus mendaftar pada aplikasi e-tiket yang disesuaikan dengan NIK.
Jika berhasil mendaftar pada aplikasi tersebut, maka diberikan barcode yang nantinya dapat ditukar dengan gelang untuk masuk venue.
ADVERTISEMENT
“Penerapan prokes dilakukan sejak awal masuk venue, misalnya saja sebelum masuk ke dalam venue, kami diukur suhu tubuh dan iingatkan untuk selalu menjaga jarak,” jelas Rina.

Bertanding Tanpa Penonton

Untuk menekan angka penyebaran COVID-19, Ketua Umum Sub PB PON Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano bakal mengusulkan ke KONI Pusat untuk bertanding tanpa penonton pada cabang olahraga (cabor) yang atletnya terkonfirmasi positif COVID-19.
Usulan ini juga berlaku jika ditemukan official hingga panitia penyelenggara (panpel) yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada cabor tertentu.
Benhur minta KONI ikut mengawasi pertandingan secara menyeluruh pada perhelatan PON Papua, terlebih ditemukannya kasus COVID-19.
"Masing-masing kepentingan harus menjaga dan membantu pemerintah Kota Jayapura menjalankan protokol kesehatan (prokes) ketat. Jangan sampai ada penambahan kasus baru di Kota Jayapura," jelas Benhur yang juga Wali Kota Jayapura.
ADVERTISEMENT
Sub PB PON Kota Jayapura akan melakukan rapat evaluasi setiap hari dengan adanya temuan positif COVID-19 yang menyebar pada atlet hingga panpel PON XX Papua.
PON XX Papua dilaksanakan pada 4 lokasi yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke. Terdapat 37 cabor yang dipertandingkan dan menyebar di 45 venue.