news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Komisi V DPRP Nilai Penyelenggara Tak Serius Urus PON XX Papua

Konten Media Partner
5 Juli 2019 21:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan sejumlah fasilitas di Stadion Utama Papua Bangkit di Kabupaten Jayapura. Stadion ini direncanakan sebagai lokasi pembukaan PON XX Papua 2020. (Foto Imelda)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan sejumlah fasilitas di Stadion Utama Papua Bangkit di Kabupaten Jayapura. Stadion ini direncanakan sebagai lokasi pembukaan PON XX Papua 2020. (Foto Imelda)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) yang membidangi kesehatan, pendidikan dan olahraga menilai penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2020, baik Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua, Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua, dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, tak serius mengurus rencana perhelatan olahraga secara nasional ini di Papua.
ADVERTISEMENT
Sebab menurut Sekertaris Komisi V DPRP Natan Pahabol, setelah Komisi V DPRP melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan turun langsung melihat kesiapan beberapa venue tempat pelaksanaan beberapa cabang olah raga (cabor) untuk PON XX Papua pada beberapa hari belakangan ini, banyak venue PON XX Papua belum siap, baik venue yang ada di wilayah Kota Jayapura maupun di Kabupaten Jayapura.
Lokasi pembangunan venue lapangan bola voli indoor dan bola voli pantai yang lokasinya dianggap tak layak di Koya, Kota Jayapura. (Foto Imelda)
Bahkan ada venue lokasinya tak layak sebab jauh dari jalan raya, misalnya venue cabor Bola Voli Indoor dan Bola Voli Pantai di Koya, Kota Jayapura. Selain itu, misalnya saja, dari sidak yang dilakukan Komisi V DPRP di sejumlah venue di Kabupaten Jayapura pada Selasa (2/7) diketahui juga jika progres pembangunan arena Cricket dan Lapangan Hockey baru terealisasi 15 persen.
ADVERTISEMENT
Terus, kata Natan, walau pembangunan Stadion Utama Papua Bangkit di Sentani, Kabupaten Jayapura, yang direncanakan sebagai tempat acara pembukaan PON XX Papua dan pelaksanaan sejumlah cabor PON XX Papua, telah rampung atau selesai, tapi untuk finishing-nya dan pembayaran anggaran tahap ke-3 senilai Rp105 miliar belum dilakukan pemerintah Provinsi Papua.
Progres pembangunan Arena Cricket dan Lapangan Hokey untuk PON XX Papua di cluster Kabupaten Jayapura baru capai 15 persen. (Foto Imelda)
“Padahal, pelaksnaan PON XX Papua tinggal hitung bulan, yakni tahun 2020. Tahun ini sebenarnya tahun finishing dan bukan lagi tahun pembangunan. Tapi yang kami temui di lapangan, ada venue belum dibangun dan ada baru 15-30 persen. Artinya, pembangunan venue itu tersendat. Ini kami nilai semacam tak ada keseriusan penyelenggara. Padahal sudah ada anggaran yang kami anggarkan. Pertanyaan kami, kapan semuanya itu dibangun," jelas Natan, Jumat (5/7).
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut Wakil Ketua Komisi V DPRP, Maria Duwitau, dari hasil sidak pada Kamis (4/7) yang dilakukan Komisi V DPRP di Gedung Olah Raga Cenderawasih di Kota Jayapura, yang juga nantinya digunakan sejumlah cabor PON XX Papua, terlihat kondisi gedung sudah rusak parah, tapi belum dilakukan renovasi. “Padahal dana renovasi telah dianggarkan pada APBD Provinsi Papua 2019 senilai Rp30 miliar,” katanya.
Anggota Komisi V DPRP saat tinjau GOR Cenderawasih di Kota Jayapura yang rusak parah dan belum direnovasi. (Foto Imelda)
Maria juga mengatakan, saat dilakukan sidak di Kantor Sekertariat PB PON Papua, pihaknya juga menemukan bahwa saat itu aktivitas kerja di Sekertariat PB PON Papua masih pasif. “Padahal Kantor PB PON Papua ini cukup mega, harusnya didukung semangat kerja para karyawannya," jelasnya.
Dari sejumlah sidak yang dilakukan para anggota Komisi V DPRP dalam beberapa hari belakangan ini, kata Maria ditemukan juga beberapa hal terkait persoalan kewenangan, tugas dan pekerjaan yang tumpah tindih antara para penyelenggara PON XX Papua dalam memegang tanggungjawab mereka guna sukseskan PON XX Papua.
ADVERTISEMENT
"Misalnya saja, semestinya tugas Disorda Papua itu bertugas mengurus pembangunan venue PON atau pembangunan fisiknya dan KONI Papua tugasnya mengurus kesiapan atlit. Sedangkan PB PON Papua berperan penting menyukseskan PON XX Papua. Tapi setelah kami pantau belum ada koordinasi baik antara semua pihak, agar bagaimana bersama-sama sukseskan PON XX Papua,” jelasnya.
Para anggota Komisi V DPRP saat melihat langsung lapangan di dalam Stadion Utama Papua Bangkit di Kabupaten Jayapura. (Foto Imelda)
Kepala Staf Sekertariat PB PON Papua, Frengki mengaku sejauh ini Disorda Papua belum pernah melakukan koordinasi ke PB PON Papua terkait pembangunan beberapa venue untuk PON XX Papua, yang dipusatkan di lima cluster yang ada di wilayah Papua, yakni Kabupaten Jayapura, Mimika, Biak Numfor, Merauke, dan Jayawijaya.
"Kami selama ini belum tahu, venue PON itu sudah dibangun di mana saja. Kami juga belum dapat informasi hal ini. Hanya saja dari pantauan kami, dari lima cluster yang ada itu, hanya dua cluster yang baru siap, yakni cluster diMimika dan cluster di Kabupaten Jayapura," kata Frengki.
Lintasan lari bagi cabor atletik di dalam Stadion Utama Papua Bangkit di Kabupaten Jayapura. (Foto Imelda)
Menurut Frengki, beberapa bulan lalu, PB PON Papua telah menyurati para kepala bidang pemerintahan di Papua yang ada dalam susunan personalia PB PON Papua, guna melakukan koordinasi menyangkut berbagai macam hal dalam palaksanaan PON XX Papua nanti.
ADVERTISEMENT
“Tapi sebagian besar para kepala bidang tak menghadiri undangan. Dari 14 bidang yang ada sebagian besar tak hadir. Padahal kami sudah mengundang berulang kali, tapi malah mereka hanya mengirim stafnya untuk datang," jelas Frengki.
Selain itu, kata Frengki, pihaknya di PB PON Papua saat ini belum mendapat data terkait Surat Keputusan (SK) bagi 47 cabor yang akan di pertandingkan dalam PON XX Papua. “Sehingga sulit bagi kami tahu progresnya sejauh mana. Sebab semua ini diambil alih Disorda Papua dan kami juga mendapat info bahwa saat ini Disorda Papua telah bentuk satu tim," jelasnya. (Imelda)