Korban Penyerangan KKB Nduga, Serda Handoko akan Dimakamkan di Sorong

Konten Media Partner
5 Desember 2018 8:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban Penyerangan KKB Nduga, Serda Handoko akan Dimakamkan di Sorong
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sejumlah peti mati yang disiapkan untuk para korban penyeragan KKB Nduga di Kodim Jayawijaya, Wamena. (BumiPapua.com/Stefanus)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Jenazah Serda Handoko, Anggota Batalyon 755/Yalet, salah satu korban meninggal saat posnya di Pos TNI 755/Yalet di Mbua, Kabupaten Nduga diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Senin (3/12) lalu, akan diterbangkan ke Sorong, Papua Barat, untuk dimakamkan.
“Jenazah akan kita bawa ke Sorong, sebab keluarganya ada di sana dan akan dimakamkan di sana," kata Komandan Danyon 755 Yalet, Brigif 20 IJK, Devisi III Kostrad, Letkol Agus Rediyanto kepada wartawan, Rabu (5/12).
Menurut Agus, pihaknya hari ini juga akan ke Wamena, Kabupaten Jayawijya, untuk nelihat langsung anggotanya yang meninggal akibat penyerangan KKB di Mbua, Nduga. "Saya sendiri belum tahu informasi penyerangan anggota saya itu. Sebab, pada saat kejadian, komunikasi kami dengan SSB terputus-putus," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya kejadian penyerangan ini, Agus telah memerintahkan anak buahnya di seluruh Pos TNI di wilayah Nduga untuk tetap bersiaga. “Untuk personel di Pos TNI di Mbua, apakah nanti ditarik atau tidak, terkait dengan penyerangan itu. Saya belum bisa memutuskan. Semua tergantung pimpinan tertinggi," ujarnya.
Dalam rilis Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, aksi kebrutalan KKB juga terjadi ke Pos TNI Mbua di Nduga. Pada Senin (3/12) pukul 05.00 WIT Pos TNI 755/Yalet, tempat empat korban pekerja PT Istaka Karya yang lolos dan diamankan, diserang pihak KKB bersenjata standar militer campuran panah dan tombak.
“Serangan diawali dengan pelemparan batu ke arah pos, sehingga salah seorang anggota yonif 755/Yalet atas nama Serda Handoko membuka jendela dan langsung tertembak dan meninggal dunia,” kata Aidi, Rabu (5/12).
ADVERTISEMENT
Kemudian, anggota pos membalas tembakan, sehingga terjadi kontak senjata sejak pukul 05.00 WIT hingga pukul 21.00 WIT. Oleh karena situasi tidak berimbang dan kondisi medan yang tidak menguntungkan, maka pada Selasa (4/12) pukul 01.00 WIT dini hari, Danpos memutuskan untuk mundur mencari medan perlindungan yang lebih menguntungkan.
“Saat itulah, salah seorang anggota atas nama Pratu Sugeng tertembak di lengan,” kata Aidi. Pada waktu yang sama, Selasa (4/12) pukul 07.00 WIT, Satgas gabungan TNI/Polri berhasil menduduki Mbua dan melaksanakan penyelamatan serta evakuasi korban. (Abdel)