Masyarakat Adat Nusantara Satukan Batu, Tanah dan Pasir di Tanah Tabi

Konten Media Partner
24 Oktober 2022 21:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat adat di papua pada KMAN VI. (Foto Media Center KMAN VI)
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat adat di papua pada KMAN VI. (Foto Media Center KMAN VI)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI di Tanah Tabi yang terdiri dari 10 region, meliputi JASUMA ( Jawa, Sunda, Madura), Sulawesi Selatan, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua menyatukan batu, tanah dan pasir yang dibawa dari daerah masing-masing.
ADVERTISEMENT
Tanah, air dan batu selanjutnya diserahkan kepada Ondofolo Kampung Ifar Besar, Niko Yoku sebagai tuan tanah pemilik hak ulayat, di mana lokasi tugu atau monumen AMAN akan didirikan.
Sebagai Ondofolo di Dewan Adat Suku (DAS) Bhuyakha (Sentani) juga menyerahkan bagian penting dari harta kepemilikan masyarakat yakni Tomako Batu dan Manik-manik sebagai tanda Tugu AMAN akan menjadi peringatan bagi semua masyarakat adat nusantara.
Peserta pawai budaya saat pembukaan KMAN VI (Foto Media Center KMAN VI)
“Monumen ini akan menjadi peringatan bahwa masyarakat adat harus mendapat ruang dalam setiap pembangunan yang dilaksanakan. Tapi, seluruh hak-hak dasar masyarakat adat harus diperhatikan dengan baik oleh negara. Semua pihak harus menjaga eksistensi dan keberadaan masyarakat adat dalam setiap aktivitas kehidupannya," jelas Niko, ditemui wartawan usai pembukaan KMAN VI.
ADVERTISEMENT

Tarian Kolosal hingga Pawai Budaya

Tarian kolosal yang dibawakan 250 penari remaja saat pembukaan KMAN VI. (Foto Meda Center KMAN VI)
Pembukaan KMAN VI hari pertama juga diisi oleh atraksi tarian kolosal dari 250 penari yang berasal dari sejumlah sekolah dan komunitas tari di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.
Sejumlah formasi ditampilkan dalam pagelaran tarian tersebut, di antaranya berbentuk matahari, pusaran air dan bola bumi yang kental dengan budaya masyarakat adat Tabi.
"Para penari menggambarkan rasa syukur atas karunia ilahi di atas Tanah Tabi. Ada juga formasi floral dan fauna yang banyak ditemukan di pegunungan Cycloop," ujar Fahri, salah satu kareografer.
Tak hanya itu saja, pawai budaya juga dilakukan oleh peserta KMAN dengan semarak dan berwarna. Terlihat peserta KMAN VI menggunakan pakaian adat masing-masing dilengkapi dengan atributnya.
Peserta KMAN VI dari Kalimantan Barat. (Foto Media Center KMAN VI)
Ketua Umum KMAN VI, Mathius Awoitauw mengajak seluruh masyarakat adat nusantara menjaga kualitasnya untuk negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dengan keanekaragaman dan kekayaan yang kita miliki dapat membangun kualitas hidup masyarakat adat nusantara," ujarnya.
KMAN VI dilaksanakan di Tanah Tabi, 24-30 Oktober 2022. Laporan panitia menyebutkan terdapat 2400 duta masyarakat adat seluruh nusantara. KMAN VI akan dilaksanakan pada 14 kampung yang tersebar pda 2 kampung di Kota Jayapura dan 12 kampung di Kabupaten Jayapura.