Mencintai Papua, Warga Washington Jadi WNI

Konten Media Partner
23 Mei 2019 19:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wallace Dean Wiley, jadi WNI melalui jalur naturalisasi. (Dok: Kumham Papua)
zoom-in-whitePerbesar
Wallace Dean Wiley, jadi WNI melalui jalur naturalisasi. (Dok: Kumham Papua)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Wallace Dean Wiley, 70 tahun, warga Washington DC, resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) dengan pengambilan sumpah lewat jalur naturalisasi di Kantor Kementrian Hukum dan HAM Papua.
ADVERTISEMENT
Pelaksana tugas Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Papua, Max Wambrauw usai melantik Wallace menyebutkan saat ini pendaftaran Kewarganegaraan RI berdasarkan pasal.19 UU Nomor 12/2006 dilakukan secara online melalui aplikasi Sistem Administrasi Kewarganegaraan Elektronik (SAKE) pada layanan Administrasi Hukum Umum (AHU) online.
"Kegiatan yang dilakukan Wallace sangat luar biasa. Semoga melalui programnya, ia dapat berkolaborasi dengan LSM dan pihak lainnya. Membangun pendidikan khusus orang asli Papua, sama dengan membangun SDM Papua," Kata Wambrauw, Kamis (23/5)
Wallace merupakan pendiri sekolah Papua Harapan di Kabupaten Jayapura. Wallace telah mengabdikan hidupnya di Papua sepanjang 42 tahun. Sebelum fokus pada dunia pendidikan, Wallace adalah seorang pilot dari maskapai penerbangan MAF.
Wallace Dien Wiley, bersumpah jadi WNI (Dok: Kemenkum HAM Papua)
Demi keinginannya membangun Papua dan sumber daya manusianya, Wallace pun telah mendirikan sekolah hingga ke pedalaman Papua, diantaranya di Kabupaten Tolikara, Mamit, Karbaga, Koropun, Nautsa, Danage, dan Doboto. Sejumlah sekolah di pedalaman Papua dibangun atas kerjasama dengan Lippo Group.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat mencintai Indonesia, lebih khusus tanah Papua. Ini adalah kehendak Tuhan hingga umur saya semakin tua. Saya melakukan naturalisasi, agar dapat membantu Papua secara bebas," jelas Wallace, usai dilantik menjadi WNI, Kamis (23/5).
Wallace menceritakan selain meembangun sekolah di pedalaman Papua, ia juga membangun klinik kesehatan.
"Saya ingin membangun sebuah sistem kesehatan yang paling baik untuk anak-anak kita di pedalaman," ucapnya.
Wallace mengklaim anak Papua memiliki potensi pendidikan yang luar biasa, tetapi kesempatan belum ada, maka pihaknya ingin memberikan kesempatan untuk bersaing dan maju bersama seluruh dunia.
"Sekolah Papua Harapan berawal dari 7 anak dan mereka akan segera dilantik. Saya bangga dengan mereka semua. Sekolah Papua Harapan mulai dari PAUD dan sekolah dasar. Kedepan, kami akan bangun SMP dan SMA," ujarnya. (Katharina)
ADVERTISEMENT