Mengenal Jiwaq, Wadah Air dari Papua yang Dibawa ke Ritual Kendi Nusantara

Konten Media Partner
14 Maret 2022 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi menuangkan air yang diisi pada Jiwaq, sejenis kendi dari Papua yang terbuat dari labu botol. (Foto: Biro Pers)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi menuangkan air yang diisi pada Jiwaq, sejenis kendi dari Papua yang terbuat dari labu botol. (Foto: Biro Pers)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Tanah dan air yang dibawa dari Papua pada Ritual Kendi Nusantara di Titik Nol IKN, Kalimantan Timur bersama Presiden Joko Widodo disimpan dalam Jiwaq atau sejenis kendi yang berbahan dasar labu air.
ADVERTISEMENT
Peneliti Arkeologi BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Hari Suroto menjelaskan labu air atau di pasaran dikenal dengan labu botol air dengan nama ilmiah Lagenaria siceraria adalah genus tanaman merambat tropis dan subtropis dalam keluarga Cucurbitaceae. Tanaman ini juga kerap disebut labu terompet dan labu panjang.
Buah yang belum matang dari spesies ini dikonsumsi sebagai sayuran. Labu botol yang belum matang memiliki daging buah yang berwarna putih seperti spons. Labu botol air bisa tumbuh sepanjang 1 meter.
"Labu jenis ini ditanam oleh suku-suku di pegunungan Papua, mulai dari Suku Ngalum di Pegunungan Bintang (pegunungan paling timur), suku Dani di Lembah Baliem, hingga Suku Mee di Danau Wissel (pegunungan bagian barat). Tanaman labu ini ditanam di kebun atau pekarangan rumah," jelas Hari, Senin (14/3/2022).
ADVERTISEMENT
Di Papua, tanaman labu tumbuh organik, dibiarkan merambat pada sandaran terbuat dari kayu setinggi 1-3 meter sebagai penopang. Tidak hanya itu, kadang jiwaq juga dibuat dari buah labu air yang tumbuh liar.
Hari menjelaskan cara membuat jiwaq yaitu buah labu yang sudah tua dipotong pada bagian ujung, kemudian dikeluarkan isinya. Untuk memudahkan mengeluarkan isi, maka buah labu dibakar sebentar dalam perapian. Setelah itu, buah labu yang sudah bersih dari isi, dikeringkan di atas perapian.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekda Papua, Y. Derek Hagemur mewakili Gubernur Papua yang membawa tanah dan air dari Bumi Cenderawasih (kanan) yang membawa tanah dan air pada Ritual Kendi Nusantara. (Foto: Biro Pers)
"Saat ini, jiwaq tergerus oleh botol dan galon plastik. Jiwaq hanya dipakai oleh generasi tua di kampung-kampung yang jauh dari kota atau hanya sekadar dijadikan suvenir untuk dijual di art shop," jelasnya.
Kata Hari, selain jiwaq, suku-suku di pegunungan juga menggunakan bambu untuk menyimpan air.
ADVERTISEMENT
Sedangkan suku-suku di pesisir dan yang tinggal di pulau-pulau lepas pantai menggunakan wadah gerabah yang terbuat dari tanah liat.
"Selain gerabah, suku-suku di pesisir Papua juga menggunakan wadah terbuat dari pelepah nibung atau sejenis palem hutan," katanya.