Mulai 1 Februari, Warga Kota Jayapura Dilarang Gunakan Kantong Plastik

Konten Media Partner
30 Januari 2019 21:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mulai 1 Februari, Warga Kota Jayapura Dilarang Gunakan Kantong Plastik
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Larangan penggunaan kantong plastik di Kota Jayapura. (Dok: pemkot Jayapura)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Mulai 1 Februari 2019, pelaku usaha di Kota Jayapura dilarang menggunakan atau menyediakan kantong plastik di tempat usahanya, seperti di pusat perbelanjaan, rumah sakit, atau rumah makan.
Larangan penggunaan kantong plastik berdasarkan instruksi Walikota Jayapura nomor 1/2019, tentang penerapan penggunaan kantong belanja alternatif pengganti kantong plastik di Kota Jayapura.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan kota Jayapura, Ketty Kelola, mengatakan peningkatan aktivitas kebutuhan masyarakat berupa penumpukan sampah plastik, perlu ditindaklanjuti dalam pengelolaan yang cepat, tepat, dan ramah lingkungan.
Ilustrasi kantong plastik. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kantong plastik. (Foto: Pixabay)
“Sampah plastik benda yang susah terurai dalam jangka waktu jutaan tahun dan dapat mengakibatkan pencemaran tanah dan air, serta laut kita,” ucapnya, Rabu (30/1).
Sementara itu Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, meminta warganya untuk membawa noken-tas asli Papua jika ingin berbelanja. “Warga juga bisa membawa keranjang atau kantong belanja lainnya yang bukan terbuat dari plastik jika ingin berbelanja,” kata Benhur.
ADVERTISEMENT
Benhur menambahkan sebenarnya penerapan larangan penggunaan kantong plastik sebenarnya telah dimulai pada 2017 dengan menerapkan penggunaan kantong plastik berbayar maupun kantong plastik yang ramah lingkungan di semua pusat perbelanjaan di Kota Jayapura. “Sanksi yang kami terapkan jika toko, pusat perbelanjaan melanggar aturan ini, maka izin usahanya dicabut,’’ katanya.
Salah satu pimpinan pusat perbelanjaan di Abepura, Haris, berharap ada sosialisasi dari Pemkot Jayapura terkait hal tersebut. “Kami tidak langsung menghilangkan kantong plastik, untuk berjaga-jaga jika ada pembeli yang tak membawa kantong di saat belanja,” tambah Benhur.
Haris mengaku telah menyediakan tas kantong ramah lingkungan sejak dua tahun lalu, namun hanya sedikit warga yang berminat menggunakan tas ramah lingkungan ini. (Katharina)
ADVERTISEMENT