Noken dan Kearifan Lokal Papua

Konten Media Partner
4 Desember 2020 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengrajin noken Papua. (BumiPapua.com/Katharina)
zoom-in-whitePerbesar
Pengrajin noken Papua. (BumiPapua.com/Katharina)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Google Doodle hari ini bertemakan noken Papua. Google Doodle bertepatan dengan Hari Noken yang diperingati setiap tanggal 4 Desember.
ADVERTISEMENT
Noken adalah tas tradisional khas Papua berbahan serat kulit kayu atau bahan alami lainnya. Noken Papua diakui sebagai warisan dunia UNESCO pada 4 Desember 2012.
Biasanya fungsi noken tergantung ukuran. Noken berukuran besar untuk membawa hasil kebun, menggendong bayi atau membawa anak babi.
Noken berukuran sedang berfungsi untuk membawa buku. Noken berukuran kecil untuk menyimpan ponsel.
Arkeolog pada Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menyebutkan banyak jenis noken di Papua. Masing-masing suku memiliki ciri khas noken tersendiri dengan nama sesuai bahasa daerah masing-masing.
"Harga noken pun bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Seperti noken yang dibuat suku Mee di wilayah adat Meepago, harganya bisa mencapai Rp 10 juta rupiah. Noken suku Mee biasa disebut noken emas, karena terbuat dari anggrek hutan," jelasnya, Jumat (4/12).
ADVERTISEMENT
Noken yang dibuat suku Mee biasa disebut toya agiya. Dalam pembuatan noken toya agiya dibutuhkan waktu hingga 3 bulan untuk satu tas noken.
Noken Papua pada umumnya dibuat oleh perempuan. Bahan baku noken pun berbeda dari setiap suku di Papua, mulai dari anggrek hutan, kulit kayu hingga ada juga noken yang dibuat dari benang.

Noken Souvenir PON Papua

Penjualan noken di Papua. (BumiPapua.com/Katharina)
Karena noken adalah tas asli Papua, Pemkot Jayapura menggiatkan para pengrajin noken di Kota Jayapura untuk terus membuat noken dari berbagai ukuran.
"Noken dari Port Numbay (sebutan Kota Jayapura) akan menjadi souvenir PON XX 2021," kata Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano pada sebuah kesempatan.
Benhur menyebutkan, pemkot setempat melibatkan pengrajin noken untuk membuat banyak noken yang akan diberikan sebagai cinderamata untuk tamu ataupun atlet yang hadir dalam perhelatan olahraga 4 tahunan ini.
ADVERTISEMENT
"Dengan menggiatkan pengrajin noken, sama artinya kita selalu menghargai kearifan lokal setempat. Terlebih saat ini, minat wisatawan untuk membeli noken cukup tinggi," katanya.