Olahraga Jadi Kebiasan Rutin Pasien Corona di Rumah Sehat Sahid Jayapura

Konten Media Partner
18 Oktober 2020 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Olahraga pagi dan sore jadi rutinitas pasien corona di Rumah Sehat Sahid. (BumiPapua.com/Liza Indriyani)
zoom-in-whitePerbesar
Olahraga pagi dan sore jadi rutinitas pasien corona di Rumah Sehat Sahid. (BumiPapua.com/Liza Indriyani)

Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Olahraga menjadi kebiasaan rutin pasien corona di Rumah Sehat Sahid Jayapura, tempat karantina terpusat pasien corona.

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rumah Sehat Sahid merupakan sebuah hotel yang sengaja disulap pemerintah Kota Jayapura untuk lokasi karantina pasien corona.
ADVERTISEMENT
Pasien corona di rumah sehat itu hanya bisa melakukan aktivitasnya di sekitar hotel, lokasi yang sama setiap harinya.
Untuk melakukan olahraga misalnya, pasien dibatasi hanya boleh berada di lapangan atau di sekitar Rumah Sehat Sahid, Kota Jayapura, Papua.
Yani, salah satu pasien yang menjalani karantina menyampaikan, jika tak ada jadwal senam jantung sehat, pasien biasanya mengisi waktu dengan berolahraga pagi dan sore.
"Kalau pagi jam 06.00 WIT sudah ada yang turun untuk joging, ada juga yang turun jam 08.00 WIT untuk jalan santai keliling lapangan sambil berjemur. Di situ pemandangannya kalau di lihat dari lantai atas hotel, seperti orang lakukan tawaf karena hanya keliling putar lapangan," ungkap Yani, Minggu (18/10).
ADVERTISEMENT
Yani mengakui, kebiasaan berjemur dan berolahraga baru ia lakukan sejak dinyatakan positif corona dan harus menjalani karantina di Rumah Sehat Sahid Jayapura.
"Selama melakukan karantina, akhirnya saya jadi terbiasa memakai masker dan rajin mencuci tangan, serta olahraga" ujarnya.
Yani salah satu pasien yang terpapar virus COVID-19 tanpa gejala dan sedang menunggu hasil swab. Kadang ia merasa masih takut tertular dari pasien yang baru masuk ke Rumah Sehat Sahid.
Menurutnya, rasa takut terpapar Covid-19 dari pasien baru yang masuk membuatnya lebih berhati-hati jika berada di luar.
"Saya sudah tiga minggu di sini dan sejak itu sudah banyak yang dinyatakan sembuh. Banyak juga yang baru masuk. Saya takut kalau saja saya sudah sembuh, lalu beraktivitas di luar malah tertular dari pasien yang baru masuk. Jadi saya sangat berhati-hati," papar Yani.
ADVERTISEMENT