Pangdam Cenderawasih: Pelajar yang Ditembak KKSB, Bercita-cita Jadi TNI

Konten Media Partner
16 April 2021 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono. (Dok Pendam Cenderawasih)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono. (Dok Pendam Cenderawasih)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM-Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono menyebutkan KKSB selalu memiliki cara untuk memutar balikan fakta.
ADVERTISEMENT
KKSB selalu menghembuskan opini bahwa orang-orang yang ditembaknya adalah mata-mata TNI Polri, seperti contoh kasus guru di Beoga, Kabupaten Puncak yang telah mengajar bertahun-tahun di pedalaman Puncak, ditembak dengan alasan mata-mata TNI Polri.
"Cara ini tak benar. Jelas guru ini adalah guru asli yang mengajar bertahun-tahun dan tak menjadi mata-mata. Hal seperti ini hanya untuk memutar balikan fakta," kata Pangdam, Jumat (16/4)
Pangdam juga memastikan seorang pelajar bernama Ali Mom yang ditembak KKSB di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak Papua, Kamis malam (15/4), sekitar pukul 18.30 WIT adalah murni pelajar.
"Hanya karena dia (Ali Mom) sering ke koramil, sehingga dibilang mata-mata. Korban ini ke koramil karena berniat menjadi TNI. Jadi, koramil menyiapkan dia, mulai dari fisiknya dilatih dan lain sebagainya. Tapi, lagi-lagi dihembuskan dia mata-mata TNI Polri, sehingga ditembak," katanya.
ADVERTISEMENT
Pangdam menyebutkan segala hal dikembangkan oleh KKSB, masyarakat sudah memahami hal itu.
"KKSB adalah pembohong dan meresahkan warga. Banyak aksi KKSB yang membuat masyarakat muak," katanya.
Misalnya saja beberapa bulan lalu ada pesawat misionaris yang dibakar, dengan tudingan pesawat sering mengangkut pasukan TNI Polri.
"Padahal pesawat ini sudah bertahun-tahun melayani rute pedalaman Papua, melayani masyarakat dalam kebutuhan bahan makanan hingga pelayanan keagamaan," jelasnya.
Pangdam yakin masyarakat telah melihat sendiri kebiadaban yang dilakukan KKSB yang selalu memutar balikan fakta.
"Masyarakat sudah tahu bahwa KKSB pembohong. Walau begitu, TNI Polri dipastikan selalu menjaga keamanan dan mengejar pelaku kekerasan di Papua agar bertanggung jawab," katanya.