Pasca Penembakan, Pelayanan Kesehatan di Nduga Terhenti

Konten Media Partner
10 Januari 2019 22:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasca Penembakan, Pelayanan Kesehatan di Nduga Terhenti
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ilustrasi petugas kesehatan. (Dok: Kumparan)
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Pasca penembakan di Kabupaten Nduga, banyak petugas kesehatan yang meninggalkan tempat tugasnya.
ADVERTISEMENT
Tokoh masyarakat Nduga, Yek Lokbere meminta Dinas Kesehatan Papua untuk kembali mengaktifkan pelayanan kesehatan di sejumlah puskesmas dan pustu. "Pelayanan kesehatan itu sangat penting. Tidak hanya terfokus di Distrik Mbua dan Yigi, tapi ada 30 distrik lainnya yang petugas kesehatan tak ada," kata Yek pada lembar form pengaduan di Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) yang diadukan pada Rabu (9/1).
Dalam pegaduan itu, Yek juga menuliskan banyak pasien mengalami patah kaki di distrik dan masyarakat yang mengalami luka hingga terjadi pembusukan dan perlu penanganan medis.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giyai mengaku telah mengirim tim kesehatan ke Nduga yang dipimpin oleh dokter Beeri Wopari. Tim tersebut terdiri dari 5 tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang telah tiba di Distrik Mbua.
ADVERTISEMENT
"Tim telah melakukan pengobatan massal dan mendeteksi penyakit yang diderita masyarakat Nduga, termasuk di tempat-tempat pengungsian pasca insiden penembakan awal Desember lalu,” kata Aloysius.
Aloy meminta kepada Pemkab Nduga untuk memberikan jaminan keamanan kepada petugas medis yang tersebar di distrik, jika ingin pelayanan kesehatan aktif kembali. "Jaminan keamanan itu kan membuat petugas medis nyaman bekerja di puskesmas ataupun pustu," jelasnya. (Pratiwi)