Pasien Korban Kerusuhan Membludak, RSUD Wamena Kekurangan Tenaga Medis

Konten Media Partner
26 September 2019 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban kerusuhan yang dirawat di RSUD Wamena.  (BumiPapua.com/Stefanus)
zoom-in-whitePerbesar
Korban kerusuhan yang dirawat di RSUD Wamena. (BumiPapua.com/Stefanus)
ADVERTISEMENT
Wamena, BUMIPAPUA.COM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena kekurangan perawat. Padahal, peran perawat amat dibutuhkan untuk membantu dokter dan tim medis lainnya dalam menangangi pasien korban kerusuhan.
ADVERTISEMENT
Direktur RSUD Kabupaten Jayawijaya, dr. Felly Sahureka, mengatakan total pasien luka-luka akibat kerusuhan yang dirawat di RSUD Wamena saat ini sudah mencapai 71 orang.
"Sebanyak 20 orang sudah dirujuk ke Jayapura dan beberapa pasien lainnya sudah dipulangkan dan rawat jalan," katanya, Kamis (26/9).
Pengungsi yang bertahan di Kodim Jayawijaya. (BumiPapua.com/Stefanus)
Dari data administrasi kepegawaian, RSUD Wamena sebenarnya tak kekurangan perawat. Namun, banyak perawat dan juga bidan yang mengungsi akibat kerusuhan. Alhasil, perawat yang berada di puskesmas dan puskesmas pembantu turut dilibatkan dalam menangani pasien di RSUD Wamena.
Terkait kekurangan jumlah tenaga medis itu, dr. Felly menjelaskan bahwa RSUD Wamena akan mendapatkan bantuan tim medis dari Crisis Center Provinsi Papua. Rinciannya: 28 perawat dan 30 dokter dari TNI.
ADVERTISEMENT
dr. Felly menjelaskan, pasien yang patah tulang sudah ditangani langsung oleh dokter ortopedi yang dikirim dari kesatuan TNI. Ia menyebutkan, bantuan dokter yang didatangkan ke Wamena sangat membantu dalam pelayanan operasi, termasuk adanya 3 dokter bedah yang dikirim dari Jayapura dan Lanny Jaya.
"Luka pasien yang dirawat akibat rusuh Wamena bervariasi, mulai dari luka bakar, luka patah tulang, dan luka kena rekoset peluru," ujarnya.
Sementara itu, untuk persediaan obat, sampai saat ini masih mencukupi. Meski begitu, sebagai langkah antisipasi, RSUD Wamena telah meminta penambahan stok obat dari pihak Provinsi Papua. (Stefanus)