Pemasok Amunisi Kelompok Bersenjata di Papua Terbongkar

Konten Media Partner
18 Juni 2018 22:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemasok Amunisi Kelompok Bersenjata di Papua Terbongkar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Enam tersangka diduga pemasok amunisi ke kelompok kriminal bersenjata di Papua ditangkap di Wamena dan Timika (BUMIPAPUA.COM/Katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Kepolisian Daerah Papua membongkar jaringan jual beli amunisi yang biasa digunakan oleh kelompok sipil bersenjata. Kedua kolompok jaringan ini terbongkar di Wamena, Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Mimika pada awal Juni lalu.
Kepolisian setempat menangkap tiga orang yang diduga sebagai penjual amunisi untuk kelompok sipil bersenjata di wilayah pegunungan tengah Papua. Ketiga orang itu adalah EW yang tertangkap tangan membawa 50 butir amunisi V2 Sbhara, caliber 7,62 mm di sekitar Kabupaten Lanny Jaya.
Kemudian, polisi mengembangkan penangkapan EW dan menangkap RH yang diduga sebagai penghubung untuk jual – beli amunisi kepada WH.
Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol Toni Harsono menyebutkan pengembangan terhadap dua tersangka ini dilanjutkan dengan penangkapan WH yang diduga sebagai pemasok amunisi bagi kelompok kriminal bersenjata di Lanny Jaya yakni Purom Wenda.
Pemasok Amunisi Kelompok Bersenjata di Papua Terbongkar (1)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu pemasok amunisi kepada kelompok bersenjata di Papua. (BUMIPAPUA.COM/Katharina)
ADVERTISEMENT
WH (50) ditangkap di Kampung Hoporek, Distrik Ibele, Kabupaten Jayawijaya. Dalam penangkapan ini, WH menyimpan 49 butir amunisi caliber 5,56 mm; lalu 60 butir amunisi caliber 38; 6 butir amunisi caliber 7,62 (5 karet, 1 tajam); 5 butir amunisi caliber 7,62 mm; 2 butir amunisi kaliber 7,92 mm, 2 dos gotri (air softgun); 16 proyektil 5,56 mm dan satu dos serbuk misiu.
“Ketiganya melanggar UU Darurat nomor 12/1951, tentang senjata api dan bahan peledak,” kata Toni.
Pemburuan Polda Papua lainnya adalah pemasok amunisi di Kabupaten Mimika. Dari pengembangan tersebut tertangkap tiga orang lainnya di Timika yakni PT alias YT (24) yang berperan sebagai pemasok amunisi dan pernah melakukan aksi penembakan di areal PT Freeport Indonesia.
Pemasok Amunisi Kelompok Bersenjata di Papua Terbongkar (2)
zoom-in-whitePerbesar
Polda Papua masih memburu jaringan pemasok amunisi kepada kelompok bersenjata. (BUMIPAPUA.COM/Katharina)
ADVERTISEMENT
Bersama PT juga ditangkap JD yang berperan sebagai pemasok amunisi dan TK (52) yang kesehariannya sebagai aparat Bamuskam Kampung Limau Asri Timur dan berperan sebagai pemasok amunisi.
“Pada penangkapan PT didapat 100 amunisi yang tersimpan di rumah ibu tirinya, kemudian di rumah JD tertangkap ratusan amunisi yang didapat dirumahnya di SP 5 Mimika,” jelas Toni.
Hingga saat ini, polisi terus memburu pemasok amunisi lainnya yang diduga masih beredar di sejumlah kabupaten di Papua. Ketiga tersangka di Timika, melanggar UU Darurat nomor 13/1951, tentang senjata api dan bahan peledak.
“Intinya, kami memutus mata rantainya terlebih dahulu. Indikasi amunisi berada di tangan mereka, kami masih dalami. Tapi, dalam penyelidikan sementara, ketiga tersangka yang ditangkap di Wamena tidak saling mengenal,” ucap Toni.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk transaksi jual – beli amnunisi yang telah dilakukan di Timika, sudah di mulai sejak 2008. Per 100 amunisi dijual dengan harga Rp 5 juta.
Aktivis HAM Papua, Matius Murib menyebutkan upaya kepolisian untuk menumpas gerakan kelompok kriminal bersenjata patut diapresiasi.
“Polisi melakukan dan mendukung tindakan hukum. Dari tahun ke tahun, kami mendorong kerja polisi untuk menyelesaikan. Tindakan hukum juga harus dituntaskan, sebab gerakan kelompok bersenjata mengganggu Papua,” jelasnya.
Dulunya, tindakan melawan hukum yang dilakukan kelompok bersenjata ada kesan pembiaran. Tapi, saat ini kerja polisi perlu diapresiasi.
“Tapi jika tindakan polisi juga tak prosedural, maka harus tetap diproses hukum. Kami ingin kelompok bersenjata meletakkan senjata untuk tujuan apapun. Semua masalah bisa dikomunikasikan,” jelas Murib.
ADVERTISEMENT
(Katharina)