Pencarian 4 Pekerja Istaka yang Hilang Diwarnai Baku Tembak

Tim gabungan TNI-Polri saat evakuasi korban pembantaian KKB Nduga. (Foto: Dok. Humas Polda Papua)

Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Personel gabungan TNI/Polri masih terus melakukan pencarian terhadap empat orang karyawan PT Istaka Karya yang menjadi korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogeya di Kabupaten Nduga pada Minggu (2/12) lalu.

Menurut Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal, tim gabungan TNI/Polri masih terus melakukan pengejaran terhadap KKB yang diduga masih berada di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga dalam rangka penegakan hukum. “Bahkan pukul 07.30 WIT tadi pagi, saat personil gabungan TNI/Polri melakukan pengejaran KKB, terjadi kontak tembak,” ujarnya, Selasa (11/12).

Kamal juga mengatakan berdasarkan data yang dimiliki, jumlah karyawan PT Istaka Karya sesuai data yang didapat di lapangan, ada sebanyak 28 orang pekerja. Dari 28 pekerja ini, ada 17 pekerja yang tewas, 7 pekerja selamat, dan 4 pekerja yang masih terus dicari keberadaannya.

Berikut nama-nama karyawan PT Istaka Karya yang menjadi korban pembantaian KKB Nduga: 17 korban yang tewas, yakni Efrandi Hutagaol (27), Anugrah (17), Alpianus (27), Agustinus K. (35), Dino Kondo (Dirlo), Carly Vatrino (25), Danie Kare (Dani, 41), Markus Allo (41), Aris Usi, Yusran, Yosafat, Samuel Pakiding, Muhammad Agus, Fais Saputra, Imanuel Belli Bano (32), Jefri Simaremare, dan Matius Palinggih (53).

Sedangkan ini adalah nama 7 korban selamat, yakni MS (25, luka tembak kaki kiri), A (21, luka tembak ditangan kanan), JA (49), J (20, luka serpihan bagian kepala, luka tangan kanan dan kiri), ST, T, dan JR. Sementara ada empat pekerja PT Istaka Karya yang hingga kini belum ditemukan, yakni RS, PR, MA, dan HAl.

Selain itu, kata Kamal, ada juga 25 orang korban selamat dari kekejaman KKB Nduga yang berhasil dievakuasi aparat gabungan TNI/Polri usai kejadian. Mereka ini rata-rata pekerja atau tukang yang sedang mengerjakan beberapa bangunan di Nduga, seperti puskesmas, sekolah, perumahan dokter, rumah distrik, balai desa, dan teknisi Telkomsel, serta pekerja di PT Joy Karya. (Lazore)