Pendeta Selamatkan Pilot MAF dari Tragedi Dibakarnya Pesawat oleh KKB Papua

Konten Media Partner
7 Januari 2021 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat sedang mendarat. Dok: Sonny Tumbelaka / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat sedang mendarat. Dok: Sonny Tumbelaka / AFP
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Pendeta dan masyarakat di Kampung Pagamba, Intan Jaya, Papua berhasil menyelamatkan pilot pesawat MAF PK-MAX, Alex Luferchek berwarga negara Amerika Serikat, dalam tragedi dibakarnya pesawat MAF yang diduga dilakukan oleh KKB di Intan Jaya.
ADVERTISEMENT
Pesawat MAF yang membawa 2 orang penumpang dengan tujuan Lapangan terbang Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga Kabupaten Intan Jaya dibakar oleh KKB sesaat setelah mendarat di lapangan terbang perintis itu.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal menyebutkan pesawat dibakar sekitar pukul 09.30 WIT, usai mendarat di lapangan terbang itu, pada Rabu (6/1)
Usai mendarat, pilot melaporkan via radio ke kantor MAF bahwa pesawat telah mendarat dan tiba dengan selamat di Bandara Pagamba dengan baik
“Saat itu juga, pesawat dihampiri oleh seorang yang diduga anggota KKB dengan memegang senjata, lalu menembakan senjatanya kearah atas, meminta pilot keluar dari pesawat dan merunduk dan pelaku membakar pesawat,” jelas Kamal, Kamis (7/1).
ADVERTISEMENT
Dalam kejadian itu, pilot langsung diselamatkan oleh pendeta dan masyarakat kearah Kampung Tekai, perbatasan antara Kampung Bugalaga dan Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga Kabupaten Intan Jaya.

Terdeteksi Basarnas

Pesawat MAF yang dibakar pada Rabu (6/1) kemudian terdeteksi oleh Basarnas pusat dan menyampaikan kepada yayasan MAF di Nabire untuk mengecek pesawat PK - MAX yang dipiloti oleh Kapten pilot Alex Luferchek.
Untuk mengevakuasi pilot pesawat MAF, pada Kamis (7/1), pukul 06.00 WIT, diberangkatkan helikopter VIDA yang dipiloti oleh Kapten Natan Fagerlie untuk mengevakuasi pilot pesawat MAF PK -MAX dari Kampung Tekai.
“Pilot pesawat MAF, Alex Luferchek (korban) langsung dievakuasi ke Jayapura untuk dilakukan pemeriksaan psikologi lebih lanjut,” kata Kamal.
Saat ini, personel Polres Nabire dan Intan Jaya telah berkoordinasi untuk menuju ke lokasi kejadian. Kami masih terkendala dengan geografis, sebab hanya dapat dijangkau dengan transportasi udara.
ADVERTISEMENT