Penembakan di Intan Jaya Diduga Dilakukan oleh Pelaku yang Sama di Paniai

Konten Media Partner
23 Mei 2020 17:44 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evakuasi korban penembakan di Intan Jaya. (Dok: Polda Papua)
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi korban penembakan di Intan Jaya. (Dok: Polda Papua)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Kepolisian Daerah Papua menduga pelaku penembakan kepada Heniko Somou adalah kelompok kriminal bersenjata (KKB) dari Ndeotadi 99, Kabupaten Paniai. Kelompok ini yang juga melakukan kekerasan kepada polisi belum lama ini di Pos Polisi 99 Ndeotadi Distrik Bogodaida, Kabupaten Paniai.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal menuturkan kronologis kejadian terjadi ketika Heniko Somou mengantar obat-obatan COVID-19 di areal pasar Kampung Mbugulo Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya.
Saat itu, korban Heniko mengetahui adanya KKB dari Ndeotadi dan meminta warga untuk menjauh dari KKB dan segera meninggalkan kegiatan jual beli di area pasar, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Mendengar hal itu, KKB langsung melakukan pengejaran terhadap korban Heniko Somau di areal pasar Kampung Mbugulo Distrik Wandai. Saat korban mengetahui dirinya dikejar oleh KKB, korban langsung berlari menuju ke rumah rekannya Alemanek Bagau.
Setibanya di rumah korban Alemanek Bagau, KKB langsung melepaskan tembakan ke arah korban hingga korban terjatuh.
"Rekan korban Alemanek Bagau yang hendak melakukan pertolongan juga mendapatkan penganiayaan dan ditembak oleh KKB," katanya, Sabtu (23/5).
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan aksinya dan melihat kedua korban sudah tidak berdaya, kelompok tersebut langsung meninggalkan lokasi kejadian menuju ke Kampung Jae Distrik Wandai.
Selang beberapa jam kemudian masyarakat Kampung Mbugulo mengevakuasi kedua korban menuju ke Distrik Homeyo melalui jalur Trans Papua.
"Nyawa Heniko Somau tak bisa tertolong. Ia terkena tembakan pada bagian kaki kiri dan kanan," jelasnya.
Sementara rekan korban, Alemanek Bagau masih dirawat di RSUD Nabire dengan kondisi kritis.
Distrik Wandai merupakan daerah terpencil di Kabupaten Intan Jaya. Lokasi kejadian sangat jauh serta medan yang sulit dicapai. Untuk menuju ke lokasi tersebut membutuhkan waktu lebih dari 5 jam dari Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya.
Distrik Wandai juga belum ada Pos Polisi atau TNI. daerah itu pun belum terdapat jaringan telekomunikasi. Dari 8 distrik yang ada di Kabupaten Intan Jaya, baru 3 distrik yang ditempati oleh pasukan TNI/Polri. Sedangkan 5 Distrik yakni Distrik Tomasiga, Agisiga, Ugimba, Wandai dan Iyandoga belum ada pos TNI/Polri.
ADVERTISEMENT
"Kedua korban penembakan ini merupakan tenaga medis yang mempunyai tugas mulia untuk membantu masyarakat dalam bidang kesehatan. Terlebih saat ini sedang pandemi Covid-19," jelasnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona