Pengakuan Pendeta Soal Papua Diteror KKB: Kampung Kosong dan Warga Ketakutan

Konten Media Partner
8 Maret 2020 21:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendeta Hengky Magal yang biasa melakukan pelayanan di Distrik tembagapura, Kabupaten Mimika.
zoom-in-whitePerbesar
Pendeta Hengky Magal yang biasa melakukan pelayanan di Distrik tembagapura, Kabupaten Mimika.
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Tokoh agama yang melakukan pelayanan di Distrik Tembagapura, Pendeta Hengky Magal menyebutkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) beberapa hari belakangan telah berada di Kampung Opitawak, Kimbeli, Banti 1 dan Banti 2.
ADVERTISEMENT
Menurut Hengky dengan adanya gerakan KKB turun ke sejumlah kampung, membuat warga ketakutan dan merasa terancam.
"KKB melakukan teror dengan senjata dan merampas makanan warga," katanya, Minggu (8/3).
Pendeta Hengky Magal pun ikut keluar dari kampung dan mencari tempat lebih aman dengan warga. Menurut Hengky, kebanyakan warga lebih memilih meninggalkan rumah untuk sementara waktu, demi keselamatan.
"Tidak mungkin kami pertaruhkan nyawa untuk berhadapan dengan TPN-OPM," jelasnya.
Hengky merinci hari ini warga di Kampung Banti 2 telah meninggalkan rumahnya.
"Kampung Opitawak, Kimbeli, Banti 1, Banti 2 dan Takabera semuanya telah kosong, tidak ada orang lagi. Jika masih ada orang berkeliaran di sana, bukan bagian dari masyarakat di Distrik Tembagapura,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pendeta Hengky meminta aparat keamanan untuk masuk ke kampung dan mengusir KKB dari pemukiman warga.
"Warga ketakutan dengan adanya tembakan yang dilakukan oleh TPN-OPM kearah pos-pos TNI dan Polri," ujarnya.
Ketua Majelis Gereja di Kimbeli, Distrik Tembagapura.
Sementara itu, Ketua Majelis Gereja di Kimbeli, Natan Magai menyebutkan masyarakat ketakutan, karena setiap hari mendengar tembakan.
"Belakang Kampung Utikini ada tembakan, di depan Kampung Opitawak ada tembakan, masyarakat takut. Mau keluar rumah juga takut, mau cari makan juga tak bisa," jelasnya.
Sehingga dengan adanya kejadian ini, masyarakat memilih meninggalkan kampung. Terlebih KKB telah masuk ke kampung dengan membawa senjata.
"Jika situasi aman, kami ingin kembali ke kampung," katanya,
Natan menjelaskan banyak perempuan dan anak-anak ketakutan, sehingga meminta pertolongan aparat keamanan untuk mencari tempat lebih aman dari gangguan KKB.
ADVERTISEMENT
Informasi yang diterima bumipapua, hingga sore tadi, KKB pimpinan Lekagak Telenggen terus melancarkan tembakan ke pos TNI Polri. Aparat keamanan belum mengambil tindakan, karena masih melakukan evakuasi warga dari kampung ke Kota Timika.