Pengerjaan Jalan Trans Papua Tunggu Penandatangan Kerjasama TNI-PUPR

Konten Media Partner
17 Februari 2019 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komandan Korem 172/PWY, Kolonel Inf Jonathan Binsar Sianipar bersama jajaran. (BumiPapua.com/Katharina)
zoom-in-whitePerbesar
Komandan Korem 172/PWY, Kolonel Inf Jonathan Binsar Sianipar bersama jajaran. (BumiPapua.com/Katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Komandan Korem 172/PWY, Kolonel Inf Jonathan Binsar Sianipar memastikan sisa pengerjaan jalan Trans Papua yang menghubungkan Wamena-Nduga akan dikerjakan oleh pasukan TNI.
ADVERTISEMENT
Saat ini Kementrian PUPR dan Mabes TNI sedang berproses untuk penandatangan kerjasama pengerjaan ruas jalan itu.
“Paling lambat Maret sudah ada kesepakatan ya. Kami belum mengetahui berapa banyak personil yang akan dilibatkan, karena semua akan disesuaikan dengan anggaran,” jelas Binsar, Minggu (17/2).
Binsar menambahkan saat ini sejumlah titik sedang diamankan oleh aparat lokal, salah satunya ruas jalan di Kenyam yang sedang dalam pengerjaan.
“Ruas jalan Kenyam ke Paro memang tak panjang. Harusnya selesai tahun lalu, tapi tertunda. Saya ga hapal panjangnya,” jelasnya.
Lalu, ruas jalan yang akan dikerjakan TNI nantinya, ada dua perusahaan yang menangani proyek ini yakni PT Brantas dan PT Istaka Karya. “Jalan ini yang masih ditahan pengerjaaannya hingga menunggu penandatangan kerjasama itu,” ujar Danrem.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Jayapura, Osman Marbun menyebutkan perusahaan yang mengerjakan proyek jalan Trans Papua telah dikontrak multiyears, sehingga tak bisa langsung digantikan dengan perusahaan lainnya.
Untuk menyelesaikan pekerjaan hingga 100%, maka Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Jayapura akan melibatkan TNI dalam proses pengerjaannya, agar tercapai tepat waktu. Apalagi instruksi Presiden Joko Widodo, pekerjaan pembangunan Trans Papua tak boleh berhenti.
“Kami telah meminta bantuan Zani Tempur dari TNI untuk menyelesaikan pembangunan jembatan di Nduga. Pengamanan harus tetap melekat pada perusahaan yang mengerjakan proyek ini. Pengerjaan jalan dapat dilakukan hingga kontrak berakhir pada 2019 dan diharapkan proyek dapat berjalan tepat waktu,” kata Osman. (Katharina)
ADVERTISEMENT