Penyaluran Sembako dari Wamena-Puncak Jaya Terhambat Usai Kerusuhan

Konten Media Partner
11 Oktober 2019 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satgas Pamtas di Puncak Jaya. (Dok: Pendam Cenderawasih)
zoom-in-whitePerbesar
Satgas Pamtas di Puncak Jaya. (Dok: Pendam Cenderawasih)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Pascarusuh Wamena yang terjadi 23 September 2019, jalur distribusi sembako dari Wamena-Puncak Jaya terkendala karena masalah keamanan.
ADVERTISEMENT
Richardo, salah satu sopir pengantar sembako yang melayani rute Wamena-Puncak Jaya, mengaku masih ketakutan dalam mengantarkan sembako ke Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.
Ia menyebutkan sampai saat ini distribusi sembako bagi masyarakat di pegunungan tengah Papua, masih disalurkan lewat Wamena, lalu akan disebar pada sejumlah kabupaten di sekitarnya.
“Walau penyaluran sembako sempat terhenti, namun saat ini penyaluran sembako mulai normal kembali. Kami berterima kasih sebab Satgas TNI telah hadir mengawal distribusi sembako ini. Tanpa kehadiran Satgas TNI, kami tak akan berani menempuh rute itu,” katanya, Jumat (11/10)
Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif R 514/SY, Mayor Inf Danang Biantoro, menyampaikan pascarusuh Wamena, membuat khawatir pengemudi kendaraan yang mengangkut bahan pokok dari Wamena menuju Puncak Jaya.
ADVERTISEMENT
“Para sopir ini takut jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di perjalanan, imbas dari kerusuhan Wamena. Hal ini bisa saja berdampak pada proses pengiriman bahan pokok,” ujarnya.
Lanjut Danang, untuk menjaga keamanan ini, personel TNI disebar pada jalur Wamena-Puncak Jaya, untuk melaksanakan pengawalan lajuran menuju Wamena dan juga sebaliknya menuju Puncak Jaya.
“Semoga kondisi ini cepat pulih dan kondusif,” katanya, tanpa menyebut berapa jumlah personel yang disiagakan dalam pengamanan itu.
Jalur Wamena-Puncak Jaya biasa ditempuh dengan 12-15 jam perjalanan darat. Jalur ini dianggap rawan akan gangguan keamanan kelompok bersenjata. Apalagi daerah Puncak Jaya masih dianggap sebagai markas OPM yang biasa ganggu keamanan daerah setempat. (Katharina)
ADVERTISEMENT