Penyebab Suhu di Papua Capai 35 Derajat Celsius

Konten Media Partner
22 Oktober 2019 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Matahari. (Foto- Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Matahari. (Foto- Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dn Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura mencatat suhu udara tertinggi di wilayah Papua tiga hari terakhir mencapai 35 derajat celsius.
ADVERTISEMENT
Data BMKG Wilayah V Jayapura, suhu udara tertinggi berada di wilayah Sentani di Kabupaten Jayapura dengan suhu 33-35 derajat celsius, Tanah Merah di Kabupaten Boven Digul 33-34 derajat celsius, Timika di Kabupaten Mimika 33-34 derajat celsius dan Merauke di Kabupaten Merauke 33-34 derajat celsius.
“Sementara untuk wilayah dataran rendah suhu udara berkisar 30-32 derajat celsius dan wilayah dataran tinggi atau pegunungan tengah Papua 24-27 derajat celsius, jelas Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili di Kota Jayapura, Papua, Selasa (22/10).
Menurut Pterus, kondisi suhu wilayah dipengaruhi ketinggian, tutupan lahan dan lintang. “Saat ini posisi gerak semu matahari sedang bergerak dari ekuator menuju belahan bumi bagian selatan, diperkirakan kondisi ini dapat menyebabkan suhu udara di Papua terasa lebih hangat dari biasanya karena posisi wilayah Papua berada di selatan ekuator,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Petrus juga mengatakan, kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga akhir Oktober 2019 saat matahari sudah bergerak menjauhi wilayah Papua atau berada di belahan bumi bagian selatan, maka kondisi suhu udara diperkirakan kembali normal.
Peta sebaran titik panas. (Dok BMKG Wilayah V Jayapura)
Sementara monitoring titik panas (hotspot) tanggal 13 Oktober hingga 21 Oktober tercatat mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Jumlah titik panas yang terpantau mencapai lebih dari 90 titik panas per hari.
Menurut Petrus, ini mengalami trend peningkatan hingga mencapai jumlah titik panas terbanyak pada 21 Oktober 2019, yaitu sebanyak 314 titik panas yang tersebar di Kabupaten Mappi di Distrik Bamgi, Edera, Nambionan Bapai dan Obaa.
Kemudian ada pula titik api di Kabupaten Merauke Distrik Animha, Ilwayab, Jagebob, Kaptel, Kimaam, Kurik, Malind, Merauke, Muting, Naukenjerai, Ngguti, Okaba, Sota, Tabonji, Tanah Miring, Tubang, dan Waan.
ADVERTISEMENT
“Analisis berdasarkan update monitoring HTH berturut-turut untuk wilayah Papua Selatan secara umum berada pada kategori masih ada hujan sampai dengan kekeringan ekstrem,” jelas Petrus.
Secara umum, kata Pterus, wilayah bagian Selatan Papua mengalami curah hujan dengan kategori rendah (0-50 mm) hingga sangat tinggi (>550 mm ). Daerah dengan curah hujan kategori rendah (0-50 mm) terjadi di wilayah Merauke, Timur Dogiyai, dan Utara Mimika. “Untuk kategori tinggi (151–300 mm) hingga sangat tinggi (>300 mm) terjadi di wilayah Boven Digul, Mappi, Asmat dan Selatan Mimika,” katanya. (Liza)