Persediaan Beras di Gudang Bulog Wamena Stabil hingga Akhir Tahun

Konten Media Partner
20 September 2018 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persediaan Beras di Gudang Bulog Wamena Stabil hingga Akhir Tahun
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Persediaan beras di Gudang Bulog Wamena, Kabupaten Jayawijaya. (BumiPapua.com/Stefanus)
Wamena, BUMIPAPUA.COM – Kantor Seksi Logistik Bulog Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Papua, memastikan persediaan beras Bulog untuk wilayah pengunungan tengah Papua masih stabil sampai akhir tahun 2018.
ADVERTISEMENT
“Untuk sebulan, jumlah pasokan 3.000 ton dan jumlah penampungan Bulog total tiga gudang. Sehingga di gudang masih ada sekitar 200 ton dan 100 ton ada di dua gudang lainnya,” kata Pelaksana Harian Seksi Logistik Bulog Wamena, Faturrahman Busman, kepada BumiPapua.com di Wamena, Kamis (20/9).
Menurut Faturrahman, setiap hari beras diangkut melalui jalur penerbangan dengan total sebanyak 100 ton per hari. “Belum ada pengurangan pengangkutan sampai saat ini, sehingga tetap stabil,” katanya.
Untuk keperluan operasi pasar ke setiap distrik, Faturrahman menuturkan, distribusi beras langsung dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Dengan mekanisme, koperasi lebih dulu membayar, baru kemudian beras tersebut diserahkan.
“Saya pantau di kios-kios yang pedagang enceran, harga beras mulai turun. Itu dipengaruhi dengan harga pasaran beras medium yang dijual Rp 11 ribu per kilogram, sehingga mempengaruhi harga pasaran umum. Sebab sebelumnya Rp 23 ribu per kilogram, tapi sekarang turun jadi Rp 20 ribu per kilogram,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Turunya harga beras ini, kata Faturrahman, merupakan efek dari operasi pasar. Harga beras medium yang berlaku sesuai kesepakatan sebelumnya yakni Rp 11 ribu per kilogram.
“Harga enceran tertinggi (HET) sebenarnya Rp 10 ribu per kilogram lebih, tapi karena di Wamena uang pecahan itu tak ada, maka rata-rata para pedagang jual Rp 11 ribu per kilogram,” ungkapnya. (Stefanus)