Polda Papua Bantah Penyerangan KKB di Kabupaten Nduga

Konten Media Partner
28 Mei 2020 15:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penembakan. (Dok: Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. (Dok: Kumparan)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM, Kamal bantah penyerangan dan perampasan senjata dan amunisi oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada 4 pos darurat TNI Polri di Kabupaten Nduga.
ADVERTISEMENT
Informasi ini beredar pada sejumlah media sosial dan grup WhatsApp di tengah masyarakat Papua sejak beberapa hari terakhir.
Kamal menyebutkan KKB pimpinan Egianus Kogoya sengaja melakukan provokatif dan menyebarkan informasi yang menimbulkan kepanikan warga di Papua khususnya di Kabupaten Nduga.
"Kami tidak pernah menerima laporan dari polres jajaran terkait kejadian tersebut. Ini informasi hoaks yang sengaja dibuat oleh KKB," jelasnya, Kamis (28/5).
Kata Kamal, kejadian yang sebenarnya terjadi adalah penganiayaan dan perampasan senjata api milik anggota Polri yang berada di Pos Pol 99 Polres Paniai pada hari Jumat (15/5).
Lalu, KKB juga melakukan aksinya di beberapa daerah, yakni penembakan terhadap warga non karyawan di Mile 61 area Freeport Kabupaten Mimika pada Kamis (21/5).
ADVERTISEMENT
Kemudian melakukan penembakan terhadap 2 petugas medis di Intan Jaya pada hari Jumat (22/5) hingga seorang tenaga medis gugur saat menjalankan tugas kemanusiaan di Distrik Wandai Kabupaten Intan Jaya. Sedangkan untuk satu tenaga medis yang selamat, masih menjalani perawatan di RSUD Nabire.
"Kami akan terus mengejar para pelaku, walaupun anggota kami di lapangan mengalami hambatan terkait medan yang sulit. Namun hal ini bukan menjadi suatu halangan bagi TNI/Polri untuk melakukan penegakkan hukum kepada kelompok tersebut," katanya.
Klaim Kelompok Bersenjata
Juru Bicara Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, dalam rilisnya mengatakan KKB telah melakukan penyerangan terhadap pos TNI-Polri yang ada di Kabupaten Nduga.
ADVERTISEMENT
Penyerangan berlangsung pada 18 hingga 23 Mei 2020. Dalam kejadian itu, KKB merampas amunisi, serta alat komunikasi milik TNI/Polri. Selain itu mereka telah menduduki 4 Pos darurat TNI/Polri.
Pasukan TPNPB berhasil menduduki pos darurat yang telah ditinggalkan TNI-Polri kemudian merampas perlengkapan militer yang tertinggal. Dari penyerangan tersebut, ditemukan 2,310 butir, 30 tas ransel milik pasukan TNI-Polri, 12 buah merek Samsung, 6 buah HT, 2 ponsel merek thoraya satelit.
Kemudian, 15 rompi anti peluru, sepatu, baju, celana, terpal dan semua alat lain yang belum hitung.Kemudian uang tunai Rp30 Juta dari dalam 30 tas ransel milik pasukan TNI-Polri.
Penyerangan tersebut dipimpin Panglima TPNPB Kodap III Ndugama Brijen Egianus Kogeya dan Komadan Operasi Kodap III Ndugama Pemne Kogeya.
ADVERTISEMENT
Sebby menyebutkan perjuangan TPNPB jelas untuk kemerdekaan Papua Barat
“Laporan TPNPB-OPM dilapangan adalah riil yang terjadi, jangan ragukan perjuangan kami,” ujar Sebby Sambom.
----------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk, bantu donasi sekarang!