Polisi Bersenjata Jaga Natal di Papua

Konten Media Partner
21 Desember 2018 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi Bersenjata Jaga Natal di Papua
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin bersama dengan Kasdam Cenderawasih mengecek personil Operasi Lilin Matoa 2018. (Dok : Polda Papua)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Operasi Lilin Matoa 2018 dimulai, dalam rangka pengamanan Natal dan tahun baru 2019. Polda Papua pun mengerahkan 1.720 personil gabungan dan jajaran.
Operasi lilin dilaksanakan selama 12 hari dengan menempatkan 27 pos pelayanan dan 49 pos pengamanan yang tersebar di wilayah hukum Polda Papua. Sasaran dalam operasi lilin Matoa 2018 yakni tempat, orang, barang dan kegiatan seperti gereja, pusat perbelanjaan, pemukiman, tempat wisata, bandara atau pelabuhan, serta melakukan pengamanan di tempat ibadah natal dan tahun baru, serta arus mudikdan arus balik.
Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan apel gelar pasukan yang diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran dan merupakan momentum penting untuk meninjau kesiapsiagaan personil, melakukan pengecekan sarana dan prasarana pengamanan, serta guna memperkuat soliditas para pemangku kepentingan yang melibatkan dalam pengamanan Hari raya natal 2018 dan Tahun baru 2019.
ADVERTISEMENT
Kata Martuani, sebagaimana diketahui situasi menjelang perayaan natal dan pergantian tahun merupakan momen yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga, karena diiringi pula dengan penetapan libur nasional.
Oleh karena itu, seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan konsolidasi bersama sembari mengecek kesiapan pengamanan, serta menyamakan persepsi, agar pengamanan dapat berjalan dengan lancar.
“Perbantuan TNI pada masing-masing kabupaten sekitar 1 kompi. Sementara untuk kebutuhan di Jayapura tergantung situasi di tempat ini,” ujarnya.
Lanjut Martuani, jelang natal dan tahun baru 2019 di Papua yang harus diwaspadai adalah masalah longsor, karena curah hujan tinggi. Hal kedua yang diwaspadai adalah transportasi laut yang harus terus dikomunikasikan untuk mematuhi aturan BMKG.
ADVERTISEMENT
“Jika BMKG minta tak bisa berlayar, jangan dipaksakan, termasuk dalam antisipasi kelebihan penumpang. Kita harus mewaspadaia hal tersebut,” ucap Martuani di Lapangan Mako Brimob Polda Papua, Jumat (21/12).
Termasuk untuk pengamanan dalam ibadah perayaan natal dan tahun baru di Papua. Polisi tetap melakukan pengamanan ibadah.
“Jika ada masyarakat yang melihat anggota kami mengamankan perayaan dengan senjata, memang prosedurnya seperti itu. Realitanya ada saja anggota kami yang membantu pelaksanaan ibadah natal tertembak oleh kelompok yang bertentangan. Tolong disampaikan kehadiran TNI/Polri di tengah masyarakat tidak membuat masyarakat takut,” katanya. (Liza)