Program KB di Puncak, Bukan untuk Membatasi Populasi orang Papua

Konten Media Partner
25 Juli 2020 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Elpina Kogoya Wandik saat memberikan sosialisasi program KB di Distrik Ilaga dan Gome, Kabupaten Puncak. (Dok Diskominfo Puncak)
zoom-in-whitePerbesar
Elpina Kogoya Wandik saat memberikan sosialisasi program KB di Distrik Ilaga dan Gome, Kabupaten Puncak. (Dok Diskominfo Puncak)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Kepala Bidang Keluarga Berencana (KB) Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Elpina Kogoya Wandik memastikan program KB diterapkan bukan untuk membatasi populasi orang Papua atau membatasi ibu melahirkan.
ADVERTISEMENT
Kata istri Bupati Puncak ini, program KB yang diterapkan justru untuk menjaga atau mengatur jarak kelahiran, memberikan kesempatan kesehatan kepada seorang ibu dan anak, usai melahirkan.
"Papua ini masih luas dan masih membutuhkan populasi penerus Papua. Silahkan saja mau memiliki anak banyak, tapi ingat, jarak kehamilan harus diatur dengan baik, salah satunya dengan program KB," jelasnya, dalam temu kelompok kerja Kampung KB di Kampung Kago, Distrik ilaga dan Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Sabtu (25/7).
Elpina mengakui keterbatasan pengetahuan masyarakat di Kabupaten Puncak terhadap program KB masih minim dan menjadi kendala dalam menjalankan program KB.
"Masyarakat selalu berpikir bahwa program KB sering dikaitkan dengan membatasi populasi orang asli Papua. Ini sama sekali tidak betul. Program KB yang kami maksudkan adalah perencanaan agar anak sehat, ibu sehat dan terhindar dari resiko kematian,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dirinya yakin dengan program KB, pasangan suami dan istri bisa merencanakan anak yang sehat, baik dari sisi kesehatannya, maupun pendidikannya, sehinggga kelak anak yang dilahirkan memiliki masa depan yang baik, karena perencanaan keluarga yang baik.
“Jarak kelahiran yang ideal minimal 2 tahun. Setelah itu, silahkan kalau mau tambah anak lagi," jelas Elpina yang juga merupakan seorang perawat.
Saat ini yang dihadapi masyarakat di Puncak adalah masih banyaknya masyarakat yang menggunakan pengobatan alami untuk membatasi kelahiran, namun pemakaian obat alami justru membuat kandungan para ibu menjadi mandul.
"Dengan program KB justru mendorong para ibu di Puncak bisa lebih sehat," kata Elpina yang sempat membagikan masker pada kegiatan tersebut.