Puluhan Anak Papua Nugini Bersekolah di Merauke

Konten Media Partner
19 Mei 2019 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perbatasan RI-PNG di Distrik Sota, Merauke yang selalu ramai dikunjungi. (Foto Abdel)
zoom-in-whitePerbesar
Perbatasan RI-PNG di Distrik Sota, Merauke yang selalu ramai dikunjungi. (Foto Abdel)
ADVERTISEMENT
Merauke, BUMIPAPUA.COM - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 (SMKN 1) Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua menjadi tumpuan warga Papua Nugini (PNG) yang berada di wilayah perbatasan RI-PNG untuk mengenyam pendidikan. Setiap tahun minat warga PNG bersekolah di sekolah yang kini dijuluki international school itu, terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Salah satu warga PNG yang juga Ketua Adat Suku Marind Kanum PNG, Silas Ndiken mengatakan, ada 45 anak dari PNG yang bersekolah di SMKN 1 Sota. Juga ada lima anak PNG yang kuliah di Merauke. “Mereka ini dari Kampung Kiriwo, Mohed, Suki, dan Farwa, yakni sejumlah kampung di PNG yang dekat dengan Distrik Sota, Merauke, Indonesia,” jelasnya, Sabtu (18/5).
Ketua Adat Suku Marind Kanum PNG, Silas Ndiken bersama seorang ibu menggendong anaknya yang berjalan dari wilayan PNG di perbatasan RI-PNG di Sota, Merauke. (Foto Abdel)
Menurut Silas, anak-anak PNG yang bersekolah di Merauke ini biasanya tinggal di asrama, nanti musim libur, baru mereka pulang ke kampungnya di PNG. “Warga PNG yang sekolah di Merauke, adalah warga Suku Marind Kanum yang masih mempunyai kerabat dengan Suku Marind Kanum yang tinggal di Merauke, Indonesia,” jelasnya.
Silas juga mengatakan, Suku Marind Kanum itu terbagi dua, ada yang menetap di PNG dan ada juga yang menetap di Merauke, Indonesia. “Tapi yang paling banyak itu ada di wilayah PNG. Suku kami yang di PNG itu ada labih dari 10 kampung. Sementara yang di Merauke ada enam kampung. Hanya karena batas wilayah, kami dipisahkan, tapi kami tetap satu suku, yakni Suku Marind Kanum,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Silas, walau dirinya sering berada di Distrik Sota, Merauke yang merupakan wilayah Indonesia, tapi dia berwarga negara PNG. Silas adalah Ketua Adat atau Kepala Suku Marind Kanum PNG. “Saya menetap di perbatasan RI-PNG menjaga tanah ulayat di wilayah PNG. Saya tiap hari disini, karena ini wilayah ulayat kami yang di jadikan perbatasan kedua negara,” katanya. (Abdel)