Ratusan Warga di Merauke Keracunan Usai Santap Hidangan Pernikahan

Konten Media Partner
12 Maret 2019 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu korban keracunan makanan acara pernikahan di Merauke masih dirawat di IGD RSUD Merauke. (Foto Abdel)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu korban keracunan makanan acara pernikahan di Merauke masih dirawat di IGD RSUD Merauke. (Foto Abdel)
ADVERTISEMENT
Merauke, BUMIPAPUA.COM – Lebih dari 100 orang di Merauke harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat keracunan makanan di acara pernikahan yang berada di Kampung Tengah, kawasan Lampu Satu, Kelurahan Samkai, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Papua, Minggu (9/3).
ADVERTISEMENT
Ada tiga rumah sakit yang menangani pasien-pasien tersebut, yaitu Rumah Sakit Angkatan Laut (RS AL) di Merauke, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, dan Rumah Sakit (RS) Bunda Pengharapan Merauke.
Kejadian keracunan massal ini sedang diselidiki kepolisian setempat. Bahkan pada Selasa (12/3), petugas kepolisian telah mendatangi rumah kedua mempelai yang malam itu melangsungkan acara pernikahan.
Mulianti (24), korban keracunan makanan yang masih terbaring di ruang IGD RSUD Merauke bersama korban lainnya, mengaku saat itu ia dan warga lainnya menyantap nasi, sup, mi goreng, dan daging ayam. “Tapi usai makan perut saya terasa sakit dan akhirnya di bawa ke RSUD Merauke,” katanya, Selasa (12/3).
Saat itu, tak hanya Mulianti, rupanya seluruh tamu undangan yang hadir dalam pesta pernikahan itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami hal yang sama. Para korban langsung dilarikan ke tiga rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Selain para tamu undangan, pasangan pengantin Sofyan (pria) dan Zuhaieni (wanita) juga mengalami hal yang sama. Sofyan mengaku istrinya, Zuhaieni, masih terbaring di dalam kamar pengantin. “Tak hanya istri saya, tapi orang tua kami juga keracunan. Mereka masih dirawat di rumah sakit,” ungkap sofyan dengan nada sedih.
Sofyan mengaku, pihak Dinas Kesehatan Merauke telah mengambil sampel bumbu dapur dan bahan makanan yang disajikan saat acara pernikahannya untuk diperiksa. “Mereka sudah datang dua kali ambil sampel makanan dan cari juru masak,” ujarnya.
Sampai kini, kata Sofyan, dirinya mengaku bingung mengapa bisa terjadi keracunan makanan di acara pernikahannya yang digelar pada Minggu (10/3) lalu. “Ini beban buat kami. Kami tak tahu apa yang salah, sehingga semuanya bisa keracunan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dokter Poliklinik RS AL Merauke, Riri Neliwanti, mengatakan masih ada tujuh pasien, dua di antaranya anak-anak dan seorang ibu hamil dirawat di RS AL Merauke. “Sebelumnya lebih banyak telah dipulangkan dan jalani rawat jalan di rumah masing-masing,” jelasnya, Selasa (12/3).
Riri juga mengatakan, pasien keracunan makanan kebanyakan mengeluh muntah dan buang air besar (diare). “Ada yang sudah dua malam mencret terus dan muntah-muntah. Sementara pasien lainnya sudah dipulangkan,” jelasnya. (Abdel)