Rumah Pintar, Cara Pertamina Memutus Mata Rantai Buta Aksara

Konten Media Partner
6 Juli 2018 21:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Pintar, Cara Pertamina Memutus Mata Rantai Buta Aksara
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Membaca, salah satu kegiatan di rumah pintar Pertamina MOR VIII. (bumipapua.com/katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Suara Musa Kentai terbata-bata. Siswa kelas 3 Sekolah Dasar ini pun, satu persatu mulai menyebutkan huruf demi huruf pada sebuah buku cerita tentang Dinosaurus yang dipegangnya. Musa nampak kesulitan, hanya saja, ia terus mencoba untuk membaca buku cerita itu.
“Dia belum bisa baca, padahal dia su (sudah) kelas 3 SD,” kata Brisbane Apasoi, siswa kelas 2 SD Kalam Kudus yang duduk tepat disebelah Musa.
Musa hanya terdiam. Ia pun tertunduk malu. Brisbane tak tinggal diam, kedua sahabat itu pun kembali melanjutkan membaca. Brisbane yang sudah lancar membaca, kembali memperkenalkan Musa huruf yang sulit disebutkan oleh bibir mungilnya.
Rumah Pintar, Cara Pertamina Memutus Mata Rantai Buta Aksara (1)
zoom-in-whitePerbesar
Musa tak sendiri, puluhan anak-anak mulai SD hingga SMA di Jalan Kapuas, Kelurahan Imbi, Distrik Jayapura Utara banyak yang belum bisa membaca, menulis dan berhitung (calistung). Seharusnya, jika dilihat dari usia sekolahnya, anak-anak tingkat SD sudah harus bisa membaca. Bukan hanya itu saja, tingkat angka putus sekolah di daerah itu pun tinggi.
ADVERTISEMENT
Sore itu, Musa dan Brisbane serta bersama sejumlah anak lainnya sengaja berada di rumah Tete (kakek) Manori. Rumah itu terbuka 24 jam untuk kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak yang putus sekolah dan belum bisa calistung.
“Banyak anak yang putus sekolah di kelas 5-6 SD, lalu ada juga yang putus di kelas 8. Salah satunya dikarenakan anak-anak tak sekolah dengan baik, mungkin malas, lalu sekolah mengeluarkan anak-anak ini,” kata Noak Yan Piet Sarwa, Ketua RT 1/Rw 2, Kelurahan Imbi, Distrik Jayapura Utara, Jumat (6/7).
Walau begitu, Noak sebagai Ketua RT terus mengajak anak-anak yang putus sekolah untuk melakukan kegiatan yang positif dan menjauhi bahaya narkoba. “Kami sangat peduli terhadap anak-anak disini. Kami tak ingin, mereka tak mengenal dunia pendidikan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Setiap hari, tak bosan-bosannya, Noak mengajak anak putus sekolah di daerah itu untuk kembali belajar di rumah pintar Pertamina. Entah hanya membaca buku, bahkan belajar serius, guna mempersiapkan diri dalam ujian kejar paket yang setiap tahun diadakan oleh pemerintah.
"Saya juga telah memberitahukan kepada orangtua anak-anak yang putus sekolah. Setiap hari saya minta para orangtuan untuk mengajak anaknya kembali belajar, agar dapat bersekolah lagi," ucap Musa.
Rumah Pintar Pertamina
Rumah Pintar, Cara Pertamina Memutus Mata Rantai Buta Aksara (2)
zoom-in-whitePerbesar
Unit Manajer Communication dan CSR PT Pertamina MOR VIII, Eko Kristiawan bersama dengan anak-anak di rumah pintar. (bumipapua.com/katharina)
Untuk memutus mata rantai putus sekolah di Kelurahan Imbi, PT Pertamina MOR VIII Maluku Papua menggiatkan rumah pintar Pertamina di daerah itu. Caranya, Pertamina bekerjasama dengan pihak ketiga untuk membantu anak-anak yang belum bisa calistung dan putus sekolah, agar bisa melanjutkan pendidikannya.
ADVERTISEMENT
Unit Manajer Communication dan CSR PT Pertamina MOR VIII, Eko Kristiawan menyebutkan di Kelurahan Imbi terdapat 50 anak, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga dewasa yang putus sekolah dan buta huruf. Untuk itu, Pertamina setempat membantu dengan rumah pintar, guna mendidik 50-an warga yang putus sekolah, agar dapat melanjutkan dengan program penyetaraan ujian paket.
“Caranya, pihak ketiga yang telah kita tunjuk, memberikan pelajaran calistung atau program pendidikan lainnya, agar warga yang putus sekolah dapat melanjutkan dengan program penyetaraan paket belajar. Pihak ketiga yang ditunjuk akan menetap di daerah itu dan mengajari warga yang putus sekolah dan belajar calistung seminggu sekali,” kata Eko ditempat yang sama.
Rumah Pintar, Cara Pertamina Memutus Mata Rantai Buta Aksara (3)
zoom-in-whitePerbesar
Untuk mendukung program tersebut, Pertamina MOR VIII menggelontorkan dana Rp 100 juta yang diambil dari dana kepedulian sosial (CSR), guna pendidikan di rumah pintar dalam jangka waktu 6 bulan.
ADVERTISEMENT
“Rumah pintar Pertamina didirikan untuk membantu pemerintah dalam menuntaskan buta aksara dan putus sekolah, serta mewujudkan kecerdasan kehidupan bangsa,” Eko menambahkan.
Harapannya, Musa Kentai dan warga di Kelurahan Imbi tak lagi hanya bisa menyebutkan huruf per huruf, tapi bisa lancar membaca.
“Ini B, bukan D. Huruf B itu perutnya dua, kalau D itu perutnya satu,” ujar Brisbane mekankan perbedaan huruf B dan D kepada Musa. Lantas, keduanya pun tertawa lepas.
(Katharina)