Seni Virtual Megalitik Tutari Sentani Tampil di Pesta Kesenian Bali

Konten Media Partner
13 Juni 2021 13:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa ISBI Tanah Papua bersiap menari di Situs Megalitik Tutari. (Dok Hari Suroto)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa ISBI Tanah Papua bersiap menari di Situs Megalitik Tutari. (Dok Hari Suroto)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Situs Megalitik Tutari berada di Bukit Tutari, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura. Permukaan Bukit Tutari terdapat bongkahan batu berlukis berjumlah 83 buah, dengan rincian 80 buah bongkahan batu hanya mempunyai satu sisi bidang lukis, sebuah bongkahan batu mempunyai dua sisi bidang lukis, dan dua buah bongkahan batu mempunyai dua bidang lukis.
ADVERTISEMENT
Jumlah lukisan yang ada sebanyak 138 buah, 135 buah masih dapat diklasifikasikan bentuk lukisannya, sedangkan sisanya sudah sangat aus dan tidak jelas. Lukisan-lukisan tersebut dibagi dalam bentuk manusia sebanyak 17 buah, hewan sebanyak 64 buah (biawak 17 buah, kura-kura 14 buah, satu ular dan satu burung), geometris sebanyak 15 buah, flora sebanyak 3 buah dan kapak batu sebanyak tiga buah.
Motif Megalitik Tutari harus dilestarikan, salah satu caranya adalah menghidupkannya kembali pada seni Sentani masa kini termasuk pada seni kontemporer. Ini adalah bagian dari kontribusi penelitian arkeologi pada ruang lingkup SDGs atau Sustainable Development Goals disebut juga Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Salah satu pelestarian Motif megalitik Tutari yaitu dalam bentuk seni virtual, megalitik Tutari dikemas dengan konsep koreografi lingkungan. Seni Virtual bertema Situs Megalitik Tutari kolaborasi antara Komunitas Tifa Kamp Wolker Waena Jayapura dengan ISBI Tanah Papua dan Balai Arkeologi Papua,” kata Peneliti pdaa balai Arkeologi Papua, Hari Suroto.
ADVERTISEMENT
Dalam koreografi lingkungan ini, mahasiswa ISBI Tanah Papua bergerak pada lingkungan di sekitar Situs Megalitik Tutari untuk berkarya, menari, melukis dan sebagainya. Mahasiswa dapat merespon objek itu.
Seni Virtual bertema Situs Megalitik Tutari kolaborasi antara Komunitas Tifa Kamp Wolker Waena Jayapura dengan ISBI Tanah Papua dan Balai Arkeologi Papua ditampilkan dalam Pesta Kesenian Bali, yang berlangsung 12 Juni-10 Juli 2021, bertempat di Taman Budaya Bali dan ISI Denpasar.
“Seni Virtual ini berjudul Aku Papua: dari Bali untuk Indonesia. Selain pemutaran film melalui kanal Youtube Dinas Kebudayaan Provinsi Bali juga melakukan diskusi tatap muka bertema Situs Megalitik Tutari,” kata Hari.
Narasumber dalam diskusi itu adalah Prof. Dr. I Wayan Rai S selaku guru besar ISI Denpasar yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Rektor ISBI Tanah Papua, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha selaku kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan Drs. Gusti Made Sudarmika, kepala Balai Arkeologi Papua.
ADVERTISEMENT