Seorang Petani di Intan Jaya Ditembak Kelompok Bersenjata

Konten Media Partner
31 Mei 2020 20:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah seorang petani di Intan Jaya, Yunus Sani yang ditembak KSB. (Dok: Pendam Cenderawasih)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah seorang petani di Intan Jaya, Yunus Sani yang ditembak KSB. (Dok: Pendam Cenderawasih)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto mengakui kelompok separatis bersenjata (KSB) di Intan Jaya kembali berulah.
ADVERTISEMENT
Kejadian terjadi pada Jumat (29/5) di Kampung Megataga, Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya yang mengakibatkan Yunus Sani, 40 tahun, seorang petani setempat ditembak oleh KSB.
Penembakan Yunus terjadi selang 1 minggu usai KSB menembaki 2 tenaga medis di Ditsrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, yang mengakibatkan seorang tenaga medis meninggal dunia.
Kata Kapendam Cenderawasih, kabar ditembaknya Yunus diketahui dari keterangan Niko Wakey, seorang pastor di Gereja Mbegulo.
Di mana kejadian bermula ketika Pastor Niko sedang mengantar seorang anak dari Enarotali. Saat kembali ke Kampung Mbegulo, di tengah perjalanan di Kampung Megataga, Distrik Wandai terdengar bunyi tembakan sebanyak 8 kali.
Setelah bunyi tembakan reda, Pastor Niko melihat KSB turun dari Kampung Magataga dan menghampiri dirinya.
ADVERTISEMENT
"Kelompok KSB sempat bicara dengan Pastor Niko bahwa mereka membunuh Yunus Sani," kata Kapendam, Minggu (31/5).
Pastor Niko langsung menghampiri korban Yunus Sani yang dibungkus dengan karung oleh KSB.
"KSB ini terus menebar virus, mencabut nyawa warga asli Papua yang berada di Bumi Cenderawasih. Ini sangat biadab, tidak benar. Apapun alasan mereka, tidak dibenarkan tindakan penembakan kepada warga sipil di Papua," Kapendam menambahkan.
***
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!