Sepekan, Warga Papua di Empat Kabupaten Bentrok Fisik

Konten Media Partner
10 Oktober 2018 21:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepekan, Warga Papua di Empat Kabupaten Bentrok Fisik
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bentrok warga di Kabupaten Jayawijaya. (Dpk: Polda Papua)
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Dalam sepekan empat kabupaten di Papua terlibat bentrok warga. Keempat kabupaten itu adalah Kabupaten Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Tolikara, dan Yahukimo.
ADVERTISEMENT
Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin menyebutkan untuk kasus di Yahukimo pada prinsipnya polri wajib melindungi siapapun warga yang sudah berada didalam kantor polisi. Saat kejadian, keluarga korban merasa tak puas, sehinga marah dan merusak apapun yang ada didepan massa, termasuk merusak kantor polisi.
“Kasus Yahukimo berawal dari laka lantas, kini sudah selesai. Tadi Pak Bupati sudah berkomunikasi dengan kedua kelompok yang bertikai, baik itu dari keluarga korban yang ditabrak dan menabrak,” ujarnya, Rabu (10/10).
Kemudian untuk kasus Kabupaten Jayawijaya, masyarakat dari Distrik Limabek dan Distrik Yalengga terlibat aksi saling serang di Jalan Trans Wamena-Kurulu Kampung Mulima.
“Di Wamena permasalahan mama-mama yang dipukul, minggu depan akan diselesaikan secara adat,” uajarnya.
ADVERTISEMENT
Lalu untuk kasus Tolikara, bermula dari kasus perselingkuhan. Pihak lelaki sudah diberikan denda, namun pada pelaksanaan pembayaran denda, pihak laki-laki membawa peralatan perang berupa panah dan parang.
“Saat pembayaran denda, keluarga pelaku membawa peralatan perang, akhirnya keluarga korban marah. Tetapi sudah selesai dan akan dilanjutkan untuk perdamaian,” jelasnya.
Sementara untuk kasus Pegunungan Bintang, rencananya Gubernur Papua akan melakukan pertemuan dengan forkopimda dan Depdagri untuk menjembatani permasalahan antara DPRD dan Bupati.
“Dua orang yang dianggap sebagai provokator saat itu nanti masih menunggu keputusan. Saat itu tindakan yang dilakukan oleh polisi adalah untuk menghentikan konflik,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kapolda berharap dengan kerjasama forkopimda, tokoh agama dan tokoh adat, dapat menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi di Papua sehingga masyarakat tidak mudah terpicu untuk melakukan tindakan anarkis.
ADVERTISEMENT
“Harapannya kepada masyarakat tidak mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan anarki kepada siapapun. Saat ini kondisi Papua kondusif secara keseluruhan,” tuturnya.
(Liza)