Setiap Hari Pasar, Perputaran Uang di Perbatasan Papua Capai Rp 3 Miliar

Konten Media Partner
1 November 2018 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Setiap Hari Pasar, Perputaran Uang di Perbatasan Papua Capai Rp 3 Miliar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu sudut di Skouw, Kota Jayapura yang berbatasan dengan Papua dan Papua Nugini. (BumiPapua.com/katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Bank Indonesia perwakilan Provinsi Papua menyebutkan perputaran uang di Pasar Perbatasan yang terletak di Skouw, Kota Jayapura mencapai Rp 3 miliar dalam satu hari.
Meskipun pasar itu buka hanya tiga hari dalam satu minggu yakni Senin, Kamis dan Sabtu, namun transaksi jual beli di pasar perbatasan dua negara Indonesia dan Papua Nugini sangat tinggi.
Sayangnya, sebagian besar mata uang yang ada pada pasar itu adalah Kina, yang merupakan mata uang negara Papua Nugini.
Kepala Bank Indonesia perwakilan Provinsi Papua, Joko Supratikto menuturkan walau sudah ada Satuan Tugas Pengawal (Satgaswal) penggunaan Rupiah dengan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh 11 institusi pada Mei 2018, namun pihaknya masih melakukan pendekatan persuasif kepada pedagang dan pembeli untuk memakai rupiah dalam transaksi jual beli.
ADVERTISEMENT
“Per 1 Januari 2019, sudah tidak boleh lagi ada Kina dalam transaksi di pasaran. Apalagi kami sudah menyediakan tempat penukaran uang,” jelas Joko, Kamis (1/11).
Walaupun hanya BRI yang memiliki lokasi penukaran uang, namun Bank Indonesia akan mendorong perbankan lainnya membuka tempat penukaran uang di Pasar Skouw.
“Kami akan membuat perjanjian dengan pedangan di pasar untuk menggunakan rupiah. Jika perjanjian ini dilanggar, maka ada sanksi yang harus diterapkan pedagang, mulai dar teguran hingga pencabutan ijin usaha. Hal ini dilakukan agar pedagang dan pembeli sama-sama menjaga kedaulatan rupiah di wilayah perbatasan RI-PNG,” kata Joko.
(Lazore)