Ospek 'Bintang Kejora', STIKOM Muhammadiyah Sebut Disusupi Orang Luar

Konten Media Partner
29 Agustus 2018 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ospek 'Bintang Kejora', STIKOM Muhammadiyah Sebut Disusupi Orang Luar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ospek di Stikom Muhammadiyah Jayapura. (Dok: Istimewa)
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Muhammadiyah Jayapura membantah tudingan adanya kegiatan pengenalan kampus atau ospek bagi mahasiswa baru dengan membawa tas noken beratribut 'bintang kejora' yang dikenal sebagai simbol gerakan Organisasi Papua Merdeka.
ADVERTISEMENT
Ketua STIKOM Muhammadiyah Jayapura, Muhammad Nurjaya, menyebut kegiatan pengenalan kampus itu telah memenuhi persyaratan. Sehingga pihak kampus tidak akan memberikan sanksi karena tidak ditemukan pelanggaran.
"Kemarin Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dibawa ke polisi untuk dimintai klarifikasi dan sudah dipulangkan. Untuk itu, pihak kampus tak akan memberikan sanksi," ujar Nurjaya, Rabu (29/8).
Nurjaya menduga ada oknum dari luar kampus yang sengaja menyuruh calon mahasiswa baru untuk menggunakan tas noken rajutan dengan motif 'bintang kejora' (BK) pada kegiatan tersebut.
“Informasi yang saya dapatkan, tak ada yang menyuruh mahasiswa menggunakan atribut 'bintang kejora'. Ada oknum yang menyuruh, karena itu muncul dengan sendirinya," tuturnya.
Sementara itu, Ketua BEM STIKOM Muhammadiyah Jayapura, Arnol Bame, mengaku memang ada aturan untuk menggunakan noken. Namun, kata dia, noken itu harus asli Papua yang terbuat dari rajutan benang tanpa ada motif 'bintang kejora'.
ADVERTISEMENT
“Sebagian besar mahasiswa datang dengan noken biasa, tapi ada 25 orang ini datang menggunakan noken motif BK," kata Arnol.
Arnol mengakui bahwa pihak kepolisian sempat membawanya ke Polres Jayapura Kota. Tapi hanya untuk dimintai keterangan dan klarifikasi terkait kegiatan itu.
"Pemeriksaan sampai jam 23.00 WIT. Di dalam pemeriksaan itu ada LBH, Komnas HAM, LSM, dan perwakilan DPRD Papua. Kami membuat suatu pernyataan tertulis agar tak ada kesalahpahaman lagi ke depannya," ungkapnya.
Diketahui sehari sebelumnya, beredar foto-foto kegiatan pengenalan kampus yang menunjukkan mahasiswa baru sedang berbaris sambil menggunakan tas bermotif 'bintang kejora'. Foto yang diunggah ke media sosial itu pun kemudian menjadi viral.
Tidak lama setelahnya, kepolisian setempat langsung mendatangi kampus STIKOM Muhammadiyah Jayapura dan membubarkan kegiatan itu. Polisi juga memimta keterangan dari Ketua BEM STIKOM Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
(Liza)