Stok Banyak, Pedagang di Merauke Tolak Beras Impor

Konten Media Partner
23 September 2018 8:27 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stok Banyak, Pedagang di Merauke Tolak Beras Impor
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Persediaan beras di Gudang Bulog Merauke. (BumiPapua.com/Abdel)
Merauke, BUMIPAPUA.COM - Pedagang beras di Kabupaten Merauke menolak masuknya beras impor di Merauke. Mereka menilai stok beras di tingkat petani maupun pedagang masih banyak.
ADVERTISEMENT
“Tak setuju ada beras impor. Beras lokal masih banyak. Di pengilingan saja mau butuh berapa ratus ton bisa saya siapkan," ungkap Warjo, salah satu pedagang beras di Merauke, Minggu (23/9).
Menurut Warjo, tahun ini hasil panen melimpah sehingga warga di sentra pangan kebingungan memasarkan berasnya. “Sekarang banjir beras, bisa lihat saja banyak petani yang titip ke kami untuk dijual tanpa harus bayar uang muka. Ini jelas tak seperti biasanya," ujar Warjo yang tinggal di Amunkay SP 9, Distrik Tanah Miring, Merauke.
Warjo juga memastikan, hasil panen tahun ini bisa dikonsumsi sampai pertengahan tahun 2019. “Beras dari petani masih banyak, sampai musim tanam tahun depan juga beras tidak kurang atau tidak habis," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Walaupun beras di Kabupaten Merauke melimpah, namun Warjo dan pedagang lainnya tak menurunkan harga jual beras per kilogramnya.
Menurut Warjo, karena harga jual di tingkat petani berkisar Rp9.500-Rp10.000. “Ini jual yang masih stabil tergantung jenisnya. Harga jual tertinggi jenis Raja Lele per kilogramnya Rp12.000 dan jenis Mamberamo Rp11.000 per kilogramnya," ujarnya.
KepalaSub Divisi Regional Bulog Merauke Yudi Wijaya, cadangan beras di Kabupaten Merauke hingga enam bulan kedepan masih tercukupi. Bahkan cadangan beras ini dapat memenuhi permintaan sejumlah kabupaten di Papua dan Papua Barat.
“Cadangan beras yang ada saat ini lebih dari 10 ribu ton dan ini bisa di suplai ke beberapa kabupaten/kota di Provinsi Papua dan Papua Barat," ujarnya.*** (Abdel)
ADVERTISEMENT