Talis, Terobosan PLN untuk Papua Terang 2020
ADVERTISEMENT
Lombok, BUMIPAPUA.COM - Tujuh kepala keluarga dan satu gereja di Kampung Sinosiki yang terletak di Kabupaten Jayapura menjadi kampung percontohan dalam penggunaan talis.
ADVERTISEMENT
Talis merupakan alat penyimpanan energi (energy storage), layaknya power bank, yang digunakan untuk melistriki rumah.
Asisten Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat, Septian Pujiyanto menyebutkan, cukup dengan plug-and-play, masyarakat di pedalaman Papua sudah dapat memanfaatkan listrik di talis untuk kebutuhan penerangan hingga menyalakan televisi.
Talis dapat diisi ulang di Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL), salah satunya dengan energi baru terbarukan yang merupakan program PLN (Persero) Direktorat Bisnis Regional Maluku dan Papua untuk mencapai target rasio elektrifikasi 100% pada tahun 2020.
"Dalam penerapannya, satu kepala keluarga mendapatkan 2 talis. Jadi, misalnya satu talis digunakan, satu talis lainnya bisa diisi ulang, seperti batere," ujar Septian, saat pemberian materi Mewujudkan Papua Terang 2020 pada Media Tour PLN 2019 di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
ADVERTISEMENT
Kata Septian, penggunaan talis dilakukan di pedalaman Papua dan menjadi salah satu terobosan dalam mewujudkan Papua Terang 2020, dengan penawaran per talis mulai 100 KwH hingga 900 KwH.
Data dari PLN setempat menyebutkan per September 2019, rasio elektrifikasi Provinsi Papua adalah 94,28% dan Papua Barat 99,99%.
Sedangkan jumlah desa 7.358 (sesuai Permendagri No. 137/2017), terdapat 6.147 desa sudah berlistrik, di mana ada 2.962 desa (atau sebanyak 240.963 unit) menggunakan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) Program dari Kementerian ESDM. Masih ada sekitar 1.724 desa yang masih gelap gulita.
"Dengan tantangan geografi, kerapatan hunian yang sangat rendah, serta infrastuktur yang terbatas, program talis menjadi solusi untuk percepatan elektrifikasi," ujarnya.
ADVERTISEMENT