Teroris JAD di Merauke Akan Dibawa ke Jayapura

Konten Media Partner
31 Mei 2021 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Teroris Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teroris Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Sepuluh orang terduga teroris Jaringan Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap di Merauke akan menjalani pemeriksaan lanjutan di Kota Jayapura.
ADVERTISEMENT
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri menyebutkan penyelidikan lanjutan akan dilakukan di Jayapura oleh Densus 88 dan dibantu oleh Polda Papua.
“Ke-10 terduga teroris akan dibawa ke Polda Papua di Jayapura, rencananya Rabu (2/6) untuk penyelidikan lanjutan. Penahanan dilakukan di Kota Jayapura,” jelas Fakhiri, Senin (31/5).
Fakhiri menyebutkan ke-10 orang JAD di Merauke ditangkap pada Jumat (28/5) di 4 distrik yakni Distrik Merauke, Kurik, Tanah Miring dan Jagebob.
“Ke-10 orang ini merupakan para pemimpinnya. Densus 88 terus dalami penangkapan jaringan ini di kabupaten lainnya di Papua,” katanya.
Fakhiri berharap dengan ditangkapnya jaringan teroris Ansharut Daulah di Merauke, tak membuat masyarakat di tanah Papua panik dan tetap menjaga keamanan bersama.
“Densus 88 akan dalami jaringan ini di daerah lain di Papua. Semua masih dalam pengembangan,” kata Fakhiri.
ADVERTISEMENT
Fakhiri menyebutkan JAD di Merauke sering berkumpul pada salah satu masjid dan melakukan pertemuan.
“Setelah salat bersama, kelompok ini sering menggelar pertemuan di masjid tersebut. Kami bersyukur, ke-10 orang ini yang merupakan pimpinan dapat diamankan semua, sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman di Papua, khususnya masyarakat di Merauke,” jelasnya.
Fakhiri menyebutkan JAD di Merauke sempat melakukan aksi di Merauke, tapi gagal. “Beberapa kali kelompok ini gagal melakukan aksinya dan kami monitor sampai dilakukan penangkapan Jumat lalu,” jelasnya.
Dalam penangkapan 10 terduga teroris di Merauke juga ditemukan sejumlah panah dan senjata api.
Dalam penangkapan 10 terduga teroris ini ada pasangan suami istri dengan anak balitanya. Kepolisian setempat memastikan akan melakukan penanganan berbeda dalam pemeriksaan suami istri yang membawa anak balita.
ADVERTISEMENT
“Anaknya dipastikan akan dibawa ke Jayapura bersama ayah dan ibunya dan tidak mungkin anak itu akan ditinggalkan begitu saja. Penanganannya akan berbeda” jelasnya.