TNI-Polri Tingkatkan Kesiagaan Hadapi Pileg dan Pilpres di Papua

Konten Media Partner
16 Februari 2019 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simulasi pengamanan pemilu serentak 2019 di Papua oleh TNI-Polri. (Foto Imelda)
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi pengamanan pemilu serentak 2019 di Papua oleh TNI-Polri. (Foto Imelda)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – TNI-Polri meningkatkan kesiagaan menghadapi pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) di Papua. Untuk itu, Kodam XVII Cenderawasih bersama Polda Papua menggelar simulasi pengamanan pemilihan umum (pemilu) serentak 2019, baik pileg dan pilpres.
ADVERTISEMENT
Simulasi pengamanan pilpres dan pileg ini diikuti ribuan anggota TNI dan Polisi, baik dari jajaran Kodam XVII Cenderawasih maupun dari Polda Papua. Simulasi ini digelar di Pantai Dok II, Kota Jayapura, tepatnta depan Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Sabtu (16/2).
Menurut Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, ada hal-hal penting yang menjadi dasar digelarnya simulasi ini, diantaranya pelihara dan tingkatkan kesiagaan dalam mengantispiasi setiap berbagai hal atau kejadian yang menonjol.
"Pelihara kemampuan yang ada saat ini, misalnya skil dalam mengemudi kendaaraan juga menghadang masa. Ini yang harus dipelihara kemampuan itu. Juga harus biasakan susun organisasi dengan peralatan yang feksibel sesuai kondisi yang dihadapi. Jadi petakan semua tempat sesuai prediksi, mana tempat yang mengkin terjadi penonjolan," jelas Yosua.
ADVERTISEMENT
Menurut Yosua, untuk kesiapan dalam menghadapi pileg dan pilpres di Papua, Kodam XVII Cenderawasih intinya siap dalam membantu Polda Papua dalam mengamankan pelaksanaan pemilu di Papua.
“Kesiapan dapat kami lihat dari latihan tadi. Kami sudah siap menghadapi dan mengantisipasi setiap hal yang menonjol pada saat pelaksanaan maupun setelah pelaksanaan pemilu," jelas Yosua.
Yosua juga mengaku simulasi ini merupakan potret dari Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua dalam menghadapi pengamanan pelaksanaan pemilu. “Jadi apa saja yang meliputi, baik yang main maupun yang memerankan pendemo sekitar 1500 personil," ujarnya.
Kapolda Papua, Irjen Polisi Martuani Sormin menyampaikan, pola latihan simulasi antara Kodam XVII Cenderawasih dengan Polda Papua ini diharapkan dapat dipahami oleh personil sesuai dengan tupoksinya masing-masing, serta bagaimana perbantuan TNI ke Polri.
ADVERTISEMENT
Menurut Martuani, menyangkut kesiapan pengamanan jelang pemilu nanti, dirinya mengaku sudah ada kekuatan infrastruktur di setiap wilayah di Papua ini, kecuali di daerah yang menolak adannya kehadiran TNI-Polri.
"Khusus untuk pemetaan daerah rawan untuk Nduga sudah ada anggota kepolisiam yang ditempatkan di sana, salah satunya di Pos Kenyam. Bahkan sekarang sudah ditingkatkan dari Koramil menjadi Polsek," kata Matuani.
Martuani juga mengatakan, diharapkan simulasi pengamanan pemilu tahun 2019 diimplementasi di lapangan dan dapat laksanakan dengan tertib, lancar, damai dan aman. "Perlu dipahami satu-satunya insitusi yg mengawal negeri ini adalah TNI/ Polri, tidak ada institusi lain,” katanya.
“Tugas kami adalah mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jiwa dan raga kami sudah diwakafkan kepada Tuhan. Kalau kami solid, tidak ada musuh yang lebih kuat dari kami. Eksistensi kami masih ada di negeri ini, mulai dari Merauke sampai Sabang," jelas Martuani menambahkan. (Imelda)
ADVERTISEMENT