Wamena Mencekam Pasca-Penghitungan Suara Pilgub Papua

Konten Media Partner
7 Juli 2018 20:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamena Mencekam Pasca-Penghitungan Suara Pilgub Papua
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kericuhan di dalam rapat pleno Pilgub Papua di Kabupaten Jayawijaya. (bumipapua.com/stefanus)
ADVERTISEMENT
Wamena, BUMIPAPUA.COM – Situasi Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, mencekam pasca-kericuhan pada rapat pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang digelar KPU Jayawijaya.
Rapat pleno yang dilakukan di Kantor DPRD Jayawijaya sore tadi diwarnai aksi saling protes sejumlah saksi pasangan calon Gubernur Papua.
Proses rekapitulasi yang dimulai sekitar pukul 13.00, akhirnya harus ditunda karena sejumlah saksi pendukung menolak penghitungan suara dilanjutkan. Masing-masing pendukung minta agar KPU mencocokkan data lapangan dengan data yang ada dalam kotak suara.
Pantauan BumiPapua.com menyebutkan saat pembacaan penghitungan suara PPD di Distrik Walesi, PPD menolak karena data yang dikeluarkan dari kotak suara tidak sama dengan data yang dipegang oleh PPD di lapangan. Aksi tersebut menyulut dari saksi pasangan calon lainnya, hingga akhirnya adu mulut dan saling serang antara pendukung pun terjadi di dalam ruang pleno. Saat keributan, komisioner KPU beserta aparat kemanan gabungan berhasil mengamankan kotak suara.
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini diturunkan, massa dari pasangan calon Gubernur Papua saling bertahan. Kota Wamena pun sejak sore tadi lenggang. Masyarakat tak berani keluar rumah dan di sejumlah ruas jalan di Kota Wamena terlihat aparat kepolisian dan TNI masih berjaga-jaga.
Komisioner KPU Papua, Tarwinto menyebutkan penghitungan perolehan suara Pilgub Papua di Kabupaten Jayawijaya akan tetap dilanjutkan besok. Rencananya besok dua pejabat utama Polda Papua akan mengawal proses penghitungan suara tersebut.
“Kasat Brimob dan Karo Ops akan ke Wamena bersama saya dan Bawaslu. Semoga penghitungan suara besok bisa dilanjutkan dan diselesaikan. Jika tidak, maka KPU Papua akan membawa penghitungan suara itu ke Kota Jayapura,” kata Tarwinto, Sabtu 7 Juli 2018.
ADVERTISEMENT
(Stefanus /Katharina)