news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Warga Jayapura Ramai-ramai Unggah Status Internet Data Jayapura Normal

Konten Media Partner
13 September 2019 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siasana gaduh wartawan di Jayapura pada sebuah hotel yang merayakan aktifnya jaringan data internet. (Dok: Lina Umasugi)
zoom-in-whitePerbesar
Siasana gaduh wartawan di Jayapura pada sebuah hotel yang merayakan aktifnya jaringan data internet. (Dok: Lina Umasugi)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Jaringan data internet kembali normal hari ini, Jumat (13/9), sekitar pukul 16.00 WIT.
ADVERTISEMENT
Kembalinya jaringan internet ini membuat ramai postingan warga Kota Jayapura di status media sosial, seperti instragram, facebook hingga status whatsapp.
“Akhirnya muncul juga 4G, setelah hampir satu bulan.” kata Maria, seorang guru privat di Kota Jayapura dalam sebuah postingan di status whatsappnya.
Ada juga akun facebook milik Yudistiras yang memuat “Yang pake inet data, su bisa senyum ni yeeeee.”
“Aktif sih, tapi ga ada paketan. Sedihnya double,” kata Mira dalam status facebooknya.
"Anak2 ini, pada ketiban durian runtuh, Jaringan mulai kembali normal 4G," dalam status whatsapp Lina Umasugi, wartawan RRI Jayapura.
Suasana gaduh pun terlihat pada sebuah hotel langganan jurnalis di Kota Jayapura. Secara tiba-tib para jurnalis berteriak kegirangan ketika mengetahui layanan internet dengan data sudah normal kembali.
ADVERTISEMENT
Namun, sebuah pesan singkat masuk ke sejumlah whatsapp grup : Pengaktifan jaringan 4G untuk wilayah kota jayapura hanya uji coba selama 2 jam kedepan terhitung pukul 17.00 WIT.
“Hoaks nih. Waduh, baru saya menyala sudah mau dikasih off lagi. PHP nih,” kata Wiwi, wartawan media online kabarpapua.co.
Koordinator Koalisi Konsumen Bersatu (KKB) Provinsi Papua, Leo Himan menyebutkan keputusan pemerintah membatasi jaringan internet di Kota Jayapura melanggar hak konsumen.
Ia meminta kepada masyarakat yang merasa dirugikan untuk membuat pengaduan kepada Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) terkait pembatasan internet ini.
“Termasuk Ojol, ojek online di Jayapura, lalu penjualan daring, tiketing, semua merugi,” jelasnya.
Selama tak ada jaringan data internet, wartawan Jayapura mengandalkan jaringan satelit dan indihome yang ada pada cafe dan hotel. (BumiPapua.com/Qadri Pratiwi)
Lanjut Leo, seperti misalnya Ojol di Kota Jayapura, dalam sehari minimum bisa mengantongi Rp200 ribu, setelah internet dibatasi, penghasilan ojol sama sekali tak ada. “Ini kan pelanggaran dan siapa yang bertanggung jawab sekarang,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
KKB berharap jaringan internet data yang sudah aktif saat ini tak hanya dilakukan ijo coba dalan 1-2 hari kedepan, tapi pemerintah harus serius membuat jaringan internet di Jayapura dan sekitanya benar-benar pulih.
Dalam siaran persnya, Pelaksana tugas Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu menyebutkan pemerintah membuka kembali layanan data internet di Kabupaten dan Kota Jayapura secara bertahap, mulai Jumat (13/9) pukul 16.00 WIT.
Lebih dari 85 persen sites/titik di wilayah Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura dibuka layanan data internet setelah mempertimbangkan situasi dan kondisi keamanan di dua wilayah di Provinsi Papua tersebut yang berangsung-angsur kondusif seperti sediakala. Sementara kurang lebih 15 persen sites/titik di kedua wilayah tersebut yang masih terus dipantau dalam waktu satu atau dua hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Dalam siaran pers itu, pemerintah menyebutkan sebaran informasi hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian, hasutan dan provokasi terkait dengan isu Papua terus menunjukkan tren menurun sejak 31 Agustus 2019.
Puncak sebaran hoaks dan hasutan terkait isu Papua terjadi pada 30 Agustus 2019 dengan jumlah url mencapai 72.500. Distribusi hoaks terus menurun, 42 ribu url di tanggal 31 Agustus 2019, 19 ribu url di tanggal 1 September 2019, lalu menurun menjadi 6.060 url hoaks dan hasutan di tanggal 6 September 2019 dan menurun menjadi 5515 url di tanggal 9 September 2019, 3050 url di tanggal 11 September 2019 dan terus menurun menjadi sekitar seribu url di tanggal 12 September 2019.
Pemerintah kembali mengimbau kita semua untuk tidak menyebarkan informasi hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian berbasis SARA, hasutan dan provokasi melalui media apapun termasuk media sosial, agar situasi dan kondisi keamanan di Provinsi Papua dan Papua Barat yang hampir kondusif dan pulih seratus persen tetap terjaga. (Pratiwi)
ADVERTISEMENT