Warga Keerom Bantu Penyelidikan Penembakan di Perbatasan Papua

Konten Media Partner
2 Januari 2020 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penembakan. (Dok: Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. (Dok: Kumparan)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Dewan Adat Keerom (DAK) mengecam penembakan yang mengakibatkan korban jiwa dari anggota TNI di perbatasan Papua dan Papua Nugini.
ADVERTISEMENT
Ketua DAK, Servo Tuamis menyebutkan penembakan yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) jelas mengganggu suasana natal dan tahun baru yang harusnya dilaksanakan dengan damai dan penuh sukacita.
“Warga di Keerom sepakat untuk membantu tim investigasi dalam menyelidiki kasus ini. Kami juga tegaskan bahwa masyarakat adat Keerom tidak terlibat dan tidak mau terjerumus dalam kasus ini,” ujarnya, Kamis (2/1) ketika dihubungi lewat gawainya.
Servo mengingatkan aparat keamanan tak mengambil tindakan keras kepada masyarakat adat Keerom dalam melakukan penyisiran.
“Atas nama masyarakat Keerom, kami ikut berduka cita. Kami minta pelaku bertanggungjawab dan dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku,” jelasnya.
Sebelumnya, Sertu Anumerta Miftachur Rohmat gugur di sekitar jembatan Kali Asin, Distrik Yeti, Kabupaten Keerom yang terletak di perbatasan Papua dan Papua Nugini.
ADVERTISEMENT
Sertu Anumerta Miftachur kena luka tembak pada bagian dada tembus belakang, saat sedang mengambil logistik bersama dengan 10 personil lainnya dari Pos Bewan Atas.
Kodam Cenderawasih menduga pelaku penembakan berasal dari ke KKB pimpinan Jefrizon Pagawak yang biasa mendiami Markas Victory di daerah Papua Nugini.